Krjogja.com - PRAMBANAN - Usia boleh tua, tapi semangat tetap muda. Begitulah semangat yang menyala-nyala dan menggelora dari peserta Komunitas Jalan Nordic Indonesia (KJNI) yang mengikuti ajang Prambanan Nordic Walking Jambore ke-2 tahun 2022 yang tersaji di Kompleks Candi Prambanan, Sleman, Rabu (13/12/2022).
Para peserta yang mayoritas mengunakan kaos kuning muda dengan menggunakan tongkat (nordic) memang berusia tidak muda lagi. Usia mereka mayoritas di atas rata-rata 50 tahun ke atas, baik putra maupun putri. Pesertanya kebanyakan sudah purna tugas dari berbagai pekerjaan (profesi) yang diemban sebelumnya.
Event ini dihadiri Ketua KJNI Pusat Andi Ilham Said, Jenderal TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo (Pelindung KJNI Pusat), Ketua KJNI Jogja Istimewa Lukman Kudonarpodo SH Mir, Irjen Pol (Purn) Haka Astana MW SH (penasehat KJNI Jogja Istimewa), mantan Bupati Bantul Ida Samawi (Bu Idham) dan banyak lagi yang lainnya.
Lukman Kudonarpodo kepada KRJOGJA.com mengatakan, event Nordic (jalan sehat pakai tongkat) merupakan yang ke-2 tahun ini. Sebelumnya Agustus 2022 lalu diadakan di kompleks Candi Borobudur. "Untuk peserta KJNI ke-2 kali ini lebih meriah dan pesertanya lebih banyak dari event yang pertama. Kegiatan KJNI di Prambanan kali ini melibatkan 712 peserta. Sedangkan pada ajang Nordic pertama Agustus 2022 lalu hanya diikuti sekitar 680 peserta," papar Lukman, seraya menambahkan panitia penyelenggara akan mengumpulkan dana untuk korban gempa Cianjur (Jabar).
Menurut Lukman, dalam event Prambanan Nordic Walking Jambore yang start-finish di utara Candi Sewu. dimeriahkan bergodo dan hiburan musik. Pada waktu bersamaan kemarin, para peserta di antaranya dari KJNI Jogja Istimewa menerima penghargaan berupa plakat dari KJNI Pusat. Dari KJNI Jogja diwakili Bu Idham.
Dalam pelaksanaan event ini, para peserta terbagi tiga kelompok dengan jarak tempuh yang berbeda yaitu jarak 2 Km (350 peserta), jarak 4 Km (350 peserta) dan jarak paling jauh 10 Km (hanya diikuti 12 peserta). Peserta melewati sebanyak 4 candi di kompleks Candi Prambanan yaitu candi Sewu, Candi Bubrah, Candi Roro Jongrang dan candi Plaosan. Peserta berasal dari berbagai kota di Jawa, seperti Jakarta, Semarang, Solo, Cepu dan tuan rumah Yogya.
"Sebenarnya event ini tingkat nasional, tapi berkembangnya KJNI ini baru di Jawa," sambung Lukman.
Lebih lanjut dikatakan, tahun depan (2023) KJNI Jogja Istimewa akan mengadakan event serupa di daerah Makam Imogiri. "Olahraga Nordic, adalah olahraga rekreasi yang sasarannya fisik sehat dan jiwa sehat. Kita mengadakan event ini di daerah wisata, khususnya di daerah peninggalan budaya. Yang jelas olahraga Nordic cukup menarik, karena bisa mempersatukan masyarakat penggemar olahraga jalan sehat . Pasalnya Nordic tidak mengenal usia baik muda maupun tua bisa mengikutinya," lanjut Lukman.
Sementara Haka Astana mengharapkan, pada penutup tahun 2022 KJNI pesertanya makin bertambah dan olahraga Nordic semakin memasyarakat. "Olahraga Nordic beda dengan jalan biasa yang badannya hanya tertumpang pakai kaki saja. Tapi kalau olahraga nordic, badannya bisa tertumpang tidak hanya pakai kaki, tapi juga pada lengan, bahu dan tangan, sehingga menambah kesehatan badan kita," ungkap Haka Astana. (Rar)