Krjogja.com - SLEMAN - Siswa dan guru serta seluruh warga SMK Kesehatan Binatama mendonasikan 250 tanaman buah untuk penghijauan di lingkungan sekitar sekolah. Kegiatan yang berjalan simultan tersebut dibuat untuk menegaskan semangat sekolah mendukung konservasi sumber daya alam di wilayah perkotaan.
Kepala SMK Kesehatan Binatama, Nuri Hastuti mengatakan kegiatan donasi tanaman buah dilakukan untuk mewujudkan program penghijauan kawasan lingkungan sekolah. Berbagai agenda dibuat secara berkesinambungan untuk memastikan program Adiwiyata tersebut berjalan tidak putus.
“Kali ini ini seluruh guru, karyawan beserta siswa SMK Kesehatan Binatama diwajibkan untuk mendonasikan tanaman buah dengan berbagai macam yang sudah ditentukan oleh sekolah diantaranya yaitu jeruk peras, jeruk nipis, jeruk baby, jambu kristal, jambu air, jambu biji, rambutan, belimbing dan mangga. Seluruhnya ditanam di lingkungan sekolah dan sekitar,” ungkapnya pada wartawan, Senin (10/10/2022).
Lokasi SMK Kesehatan Binatama yang tak jauh dari Sungai Code pun menjadi alasan tersendiri akhirnya diputuskan donasi tanaman buah. Nantinya diharapkan warga sekitar kawasan itu bisa menikmati ke depan.
“Kami mendonasikan pohon ke masyarakat sekitar terutama di wilayah kalurahan Sinduadi dan sebagian juga nanti akan di tanam di sekitaran sungai Code yang lahannya masih kosong. Semoga bisa dirawat dan dinikmati masyarakat nantinya,” sambung dia.
Pihak sekolah menurut Nuri akan dilibatkan dalam kegiatan menanam, perawatan tanaman sekolah di mana setiap siswa dan warga sekolah akan turut menyiram tanaman, membersihkan daun yang gugur, hingga proses pemanfaatan menjadi produk kreatif dan inovatif. Di sisi lain, sekolah berniat membentuk karakter siswa yang cinta terhadap lingkungan.
“Pembiasaan sejak dini itu diharapkan dapat tertanam dalam benak siswa. Sehingga, mereka akan terbiasa dengan kegiatan-kegiatan yang tujuannya untuk pelestarian lingkungan. Donasi bibit dialokasikan antara lain untuk masyarakat sekitar yaitu warga Dusun Gemawang, Karangjati Wetan, DUDIKA, dan beberapa SMP,” pungkas Nuri. (Fxh)
