Krjogja.com - SLEMAN - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar forum grup discusion sekaligus sosialisasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk fakultas dan progran studi (prodi), Rabu (28/9/2022).
UMY serius memastikan implementasi program tersebut bisa berjalan lancar hingga tingkat prodi sehingga nantinya mahasiswa bisa mendapatkan capaian maksimal.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Internasional UMY, Prof Achmad Nurmandi menyampaikan kegiatan tersebut sangat penting dilakukan yakni penyusunan panduan pelaksanaan MBKM. Pasalnya UMY melihat masih perlunya implementasi maksimal di level fakultas dan prodi sebagai tindaklanjut adanya peraturan rektor.
“Kami melihat di level fakultas dan prodi perlu ada panduan implementatif yang harapannya 8 bentuk kegiatan MBKM bisa dilaksanakan dengan maksimal, tidak menyulitkan bagi dekan, ketua prodi ketika akan mengkonversi kegiatan mahasiswa dalam SKS. Secara umum sudah diatur dalam peraturan rektor, didetailkan lagi dalam petunjuk pelaksanaan di tingkat fakultas dan prodi,” ungkapnya pada wartawan.
UMY selama ini memiliki jejaring dengan Pemda DIY untuk memagangkan mahasiswanya. Harapannya, mahasiswa bisa mengetahui lebih detail sistem kerja di pemerintahan sehingga nantinya memiliki nilai lebih ketika seleksi ASN terbuka.
Hal ini pula UMY mendatangkan narasumber seperti Nurul Dwi Purwanti dari Departemen Manejemen dan Kebijakan Publik UGM serta Kepala Bappeda DIY, Beny Suharsono. Dwi Purwanti menyampaikan bahwa dalam menyusun MBKM perlu adanya sinergi serta penyesuaian dalam timeline program dengan yang ada di fakultas.
“Misalnya kami melakukan empat hal di UGM seperti magang, pertukaran mahasiswa, kewirausahaan sosial dan riset. Kami create sesuai capaian pembelajaran lulusan. Perlu memang dibuat panduan konversi nilai termasuk dengan mitra universitas di luar negeri,” tandas dia. (Fxh)
