SLEMAN, KRJOGJA.com - Vaksinasi booster telah resmi dilaksanakan. Di tahap awal, program pemerintah masih sebatas ditujukan untuk dokter dan para tenaga kesehatan. Namun melihat tren meningkatnya kasus baru Covid-19 akhir-akhir ini, booster saat ini fokus diperuntukkan bagi masyarakat umum.
Namun di balik itu, program vaksinasi booster ini menghadapi tantangan tersendiri. Hal ini tidak berlebihan. Sebab vaksinasi booster ternyata bukan hal mudah untuk disukseskan.
"Yang perlu dikejar adalah mengapa minat masyarakat sangat rendah untuk mengikuti program vaksinasi itu? Apakah tidak ada regulasi yang kuat dan mengikat? Apakah pula masyarakat selama ini justru tidak mengetahui dan memahami pentingnya vaksin booster? Ini harus dapat kita temukan tentunya juga dengan membangun kesadaran bersama. Kalau saya amati yang sadar booster kebanyakan malah anak milenial, sementara yang usianya lebih tua tampak enggan. Mereka menganggap ya covid seperti flu biasa, diobati dan istirahat sembuh ndak perlu vaksin. Pemikiran seperti ini yang perlu kita ubah," ujar Koordinator Vaksinasi BIN Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Adi Riyanto saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kantor Kalurahan Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Kamis (11/8/2022).
Pada program booster ini, pihak terkait sepertinya belum menampakkan strateginya yang lebih taktis. Setidaknya perlu ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menguatkan strategi dalam menyuksesakn vaksinasi booster untuk masyarakat umum ini.
"Kesulitan yang kami alami adalah memotivasi orang untuk vaksin booster. Padahal kita bersama Binda, PMK, Polres, Dinkes terus berkolaborasi untuk mengajak masyarakat vaksin booster. Tapi sepertinya bakal ada titik terang, bahwa Pemkab siap melakukan vaksin booster ke desa-desa seperti alur vaksinasi 1 dan 2 lalu. Sehingga cakupan booster diharapkan lebih luas dan banyak lagi," jelas Edi Hartono, Pengelola Program Imunisasi Dinkes Kabupaten Sleman.
Masyarakat mesti terus mewaspadai munculnya varian-varian baru Covid-19, meskipun varian terbaru yang muncul tidak seganas varian sebelumnya. Di tengah kewaspadaan itu, Binda DIY bekerjasama dengan pihak terkait lainnya berharap agar vaksin booster terus digenjot, demi memberikan perlindungan kepada masyarakat.(*)