SLEMAN, KRJOGJA.com - Dalam sepekan terakhir Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava sebanyak 43 kali. Kendati demikian status Merapi masih tetap pada Level Siaga. Hal ini dilaporkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Badan Geologi.
“Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 43 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 m,†tulis BPPTKG, Sabtu (16/7/2022).
Kubah barat daya tidak teramati adanya perubahan ketinggian kubah. Untuk kubah tengah juga tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.
“Berdasarkan analisis foto volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.645.000 meter persegi dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter persegi ,†katanya.
Sementara itu, BPPTKG mengatakan intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Sedangkan deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,2 cm/hari.
BPPTKG mengatakan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. (*)
