SLEMAN, KRJOGJA.com - Saat ini Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tengah menjadi perhatian baik di daerah maupun pusat. Hal tersebut dikarenakan adanya penularan yang sangat cepat dan dapat menyerang hewan ternak. Meski sampai saat ini belum ditemukan kasus penularan kepada manusia, adanya virus PMK ini dapat mengganggu sektor perekonomian khususnya bagi para peternak.
"Adanya virus PMK ini pasti akan memberi efek bagi perekonomian. Terlebih di Sleman banyak yang menggantungkan mata pencahariannya dari hewan ternak. Maka dari itu diperlukan kerja sama banyak pihak untuk bersama-sama melakukan langkah-langkah pencegahan," ujar Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa kepada wartawan, Selasa (7/6/2022).
Menurut Danang, Pemkab Sleman saat ini terus melakukan upaya-upaya dalam pencegahan. Selain sosialisasi, Pemkab Sleman melakukan monitoring secara langsung di sejumlah lokasi, salah satunya yang telah dilakukan pemantauan secara langsung yaitu Pasar Hewan Ambarketawang Gamping.
"Beberapa waktu lalu, kami juga melakukan sosialisasi PMK bersama Polres Sleman. Sosialisasi ini diikuti 96 Bhabinkamtibmas yang bertugas di 86 kalurahan wilayah Kabupaten Sleman. Kami juga menyerahkan buku saku terkait PMK kepada 3 perwakilan Bhabinkamtibmas sebagai pegangan pelaksanaan tugas di lapangan," jelas Danang.
Sementara Kasat Binmas Polres Sleman AKP Sugyanto mengatakan, sosialisasi yang mengikutsertakan Bhabinkamtibmas ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang mendalam terkait PMK yang kemudian akan kembali disosialisasikan kepada masyarakat di tingkat Kalurahan.
"Mereka (Bhabinkamtibmas) ini sebagai ujung tombak kepolisian yang langsung bersinggungan dengan masyarakat. Maka dari itu setelah mendapatkan pemahaman terkait PMK, Bhabinkamtibmas memiliki kewajiban melakukan upaya-upaya pencegahan di wilayah tugasnya masing-masing," ujarnya.(Has)