SLEMAN, KRJOGJA.com - Untuk mengantisipasi bencana dampak cuaca ektrem, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman melakukan kegiatan penyisiran hingga pemotongan terhadap pohon perindang yang tumbuh di sepanjang jalan di wilayah Kabupaten Sleman. Harapannya, pohon-pohon tersebut nantinya tidak mengganggu masyarakat pada musim pancaroba atau cuaca ekstrim lainnya.
"Kami telah mempersiapkan diri menghadapi beragam permasalahan sebagai dampak dari cuaca ekstrem. Salah satunya dengan menyisir kondisi pohon-pohon ada di Kabupaten Sleman yang tumbuh di sepanjang jalan. Kalau sudah terlalu rimbun, maka dipangkas," ungkap Kepala DLH Sleman Ephipana Kristiyanti kepada wartawan, baru-baru ini.
Menurutnya, DLH Sleman juga telah memberikan edukasi kepada masyarakat agar mawas diri dengan kondisi pohon di sekitarnya. Selain itu meminta untuk terus aktif melaporkan kepada DLH Sleman jika terdapat pohon perindang yang mengganggu untuk segera ditebang. Kegiatan tersebut juga dibarengi dengan penyuluhan ruang terbuka hijau, di mana keberadaan pohon tetap dibutuhkan oleh manusia sebagai penghasil oksigen.
"Pohon yang telah rapuh atau rindang, dapat dipangkas dan digantikan dengan pohon baru yang ditanam dari biji bukan dari stek atau cangkok. Mengingat pohon yang ditanam dari biji, akarnya tunjang dan lebih kuat mengikat tanah," ujarnya.
Terkait dengan banjir, Ephipana mendorong masyarakat untuk dapat melakukan mitigasi dengan membuat sumur resapan, serta lubang biopori. Sehingga saat terjadi hujan lebat, air tidak menggenangi kawasan lainnya, melainkan langsung masuk ke dalam tanah dan menjadi cadangan air.(Has)