Diseminasi Konten Positif, Cerdas Informasi Masa Pandemi

Photo Author
- Senin, 14 Maret 2022 | 16:50 WIB
Diseminasi Konten Positif digeber Diskominfo DIY, Senin (14/3) di Pendopo Kapanewon Gamping Sleman. (Foto: Juvintarto)
Diseminasi Konten Positif digeber Diskominfo DIY, Senin (14/3) di Pendopo Kapanewon Gamping Sleman. (Foto: Juvintarto)

SLEMAN, KRJOGJA.com - Perkembangan teknologi internet/digital sangat pesat dengan banyak media online bermunculan. Saat ini siapapun bisa membuat berita atau mendistribusikan berita. Hanya saja perlu disaring berita yang bermanfaat dan tidak mengandung muatan hoaks yang menebar kebohongan, fitnah, dan kebencian yang bisa meresahkan masyarakat atau menimbulkan permusuhan.

"Saat kita mendapatkan kiriman berita di media sosial/ online harus dicek dulu sumbernya apakah valid, apakah berita itu benar atau tidak, juga dilihat bermanfaat atau tidak. Jika tidak, berita itu cukup berhenti sampai ke kita saja tidak perlu disebarkan," tegas Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY Drs Tri Saktiyana MSi saat membuka kegiatan Diseminasi Konten Positif, Senin (14/3/2022) di Pendopo Kapanewon Gamping Sleman.

Dengan tema “Cerdas dan Bijak Memanfaatkan Informasi Pada Masa Pandemi" kegiatan diikuti sekitar 20 anggota/pengurus Karang Taruna setempat dengan menghadirkan narasumber lainnya Ketua Komisi D DPRD DIY H Koeswanto SIP membawakan topik "Dukungan DPRD DIY dalam Mencegah Berita Hoaks", Koordinator Wilayah Yogyakarta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Fitria Indri Kesumawati membawakan topik "Cerdas Lawan Berita Hoaks". Dihadiri juga Panewu Gamping Sarjono dan jajaran Muspika Gamping.

"Dinas Kominfo DIY mempunyai peran strategis dan signifikan dalam pencegahan berita hoaks, diantaranya dalam kegiatan saat ini yang melibatkan generasi muda pengguna medsos untuk meningkatkan kewaspadaan berita hoaks," tegas Tri Saktiyana.

Lebih lanjut H Koeswanto menegaskan, DPRD DIY mendukung program Diskominfo DIY. "Indonesia bila tentram banyak yang tidak senang sehingga ditiupkan berita hoaks yang jangan ditelan mentah-mentah karena bisa mengacak-acak kondisi yang semula aman tentram," ujarnya.

Dicontohkan berita hoaks yang ditelan mentah-mentah dan disebarkan di medsos tanpa disaring bisa berdampak buruk seperti tawuran antar dusun, ibu-ibu cekcok dan lainnya. "Ada Dana Aspirasi Dewan sebesar Rp 5 M, bisa dimanfaatkan untuk program-program penanganan berita hoaks silakan masyarakat bisa mengakses," jelasnya dalam sesi diskusi yang dipandu moderator Bara Zulfa.

Sedang Fitria Indri Kesumawati mewakili Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho menyebutkan untuk hoaks di DIY belum terlalu mencemaskan, animo masyarakat untuk mengikuti pelatihan cukup bagus. "Kebanyakan hoaks bukan berasal dari DIY, yang menyebar secara nasional. Warga Yogya masih kondusif," ujarnya.

Fitria mengajak untuk bijak bermedsos, "Mari tangkal hoaks. Penting mempelajari hoaks dan etika di medsos agar masyarakat memahami bahaya hoaks dan juga manfaat dari pentingnya memilah, memilih, dan membagikan informasi. Mempersiapkan masyarakat cakap digital dan mempunyai etika bermedia sosial," jelasnya.

Disebutkan Kementerian Kominfo dan Mafindo bekerjasama menyelenggarakan Kelas Cekfakta dengan tujuan agar peserta memiliki kemampuan praktek menangkal hoaks dan cek fakta "Sasaran: Pelajar (SMP/SMA), Mahasiswa, Guru/Dosen - Masyarakat Umum Durasi: 3 jam, orientasi praktek, verifikasi foto, verifikasi video. Selama PPKM, diselenggarakan secara online menggunakan Zoom," jelasnya. (Vin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X