Hasil Panen Melimpah, Perlu Titik Kumpul dan Konsep Kemitraan

Photo Author
- Selasa, 25 Januari 2022 | 12:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

SLEMAN, KRJOGJA.com - Hasil pertanian di Kabupaten Sleman ini cukup melimpah. Namun sayangnya para petani sering tidak mendapatkan harga yang menguntungkan. Untuk mengangkat hasil pertanian, perlu adanya titik kumpul untuk mengumpulkan hasil pertanian dan konsep kemitraan. Harapannya harga pertanian tidak dipermainkan oleh tengkulak.

Anggota DPRD Kabupaten Sleman M Zuhdan SPd MAP mengaku sering mendapat keluhan dari petani yang harga hasil panennya sering anjlok. Hal itu membuat petani merasa tidak diuntungkan.

"Petani itu merupakan tulang punggung dari ketersediaan pangan. Tapi mereka merasa belum diuntungkan dalam bertani karena harga jualnya belum menggiurkan," kata Zuhdan, Senin (24/1/2022) malam.

Dalam satu sisi, di Kabupaten Sleman ini banyak hotel, restoran, kuliner dan lainnya. Tentunya tempat-tempat usaha tersebut membutuhkan pasokan hasil pertanian. Seharusnya pemerintah daerah bisa memanfaatkan peluang tersebut untuk mengangkat hasil pertanian lokal.

"Sebenarnya ini peluang yang dapat ditangkap para petani. Tapi perlu ada campur tangan dari pemerintah daerah agar para petani ini bisa mengakses atau memasok hasil pertanian ke hotel, restoran dan lainnya," terangnya.

Untuk memudahkan itu, perlu ada titik kumpul di masing-masing kapanewon guna mengumpulkan hasil pertanian petani. Selanjutnya nanti bisa membuat konsep kemitraan dengan hotel, restoran, tempat kuliner yang ada di wilayahnya.

"Para petani bisa membuat kelompok untuk membuat titik kumpul, harapannya harga hasil pertanian bisa lebih tinggi dan tidak dipermainkan oleh tengkulak. Dengan harga yang kompetitif itu, bisa ditawarkan atau bermitra dengan tempat usaha yang ada di sekitarnya," ujarnya.

Dengan konsep seperti itu, sepertinya akan menguntungkan kedua belah pihak. Dimana para petani tidak kesulitan untuk memasarkan hasil pertaniannnya. Sedangkan para pelaku usaha juga akan mendapat harga yang kompetitif karena langsung dari petani.

"Kalau bisa dijalankan, kedua belah menguntungkan. Petani akan sejahtera, pelaku usaha juga bisa mendapatkan produk yang berkualitas," pungkasnya.(Sni)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X