Menteri PPPA: Program Desa Damai Memberikan Banyak Inspirasi

Photo Author
- Kamis, 18 November 2021 | 22:45 WIB
Menteri PPPA Bintang Puspayoga (tengah) bersama perwakilan kelompok perempuan penggerak Desa Damai. Foto: Devid Permana
Menteri PPPA Bintang Puspayoga (tengah) bersama perwakilan kelompok perempuan penggerak Desa Damai. Foto: Devid Permana

SLEMAN, KRJOGJA.com - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) perempuan Indonesia masih berada di bawah laki-laki. Hal ini menunjukkan masih banyak ketimpangan yang dihadapi perempuan, mulai dari ekonomi hingga kasus kekerasan yang menimpa perempuan. "Kondisi ini menjadi PR bersama untuk segera diselesaikan atau minimal diperkecil gapnya," terang Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Bintang Puspayoga saat berdialog dengan kelompok perempuan penggerak perdamaian Desa Damai di Peace Village, Sinduharjo Sleman, Kamis (18/11/2021).

Menteri PPA hadir didampingi oleh Jamshed M Kazi (Country Representative and Liason Officer, UN Women) dan Istri Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Bendara Raden Ayu (KGBRAy) Paku Alam X. Kelompok Perempuan yang berdialog dengan Menteri PPA terdiri dari perwakilan kelompok Perempuan dari Desa Damai Sinduharjo Kabupaten Sleman, Kelompok Perempuan Gemblegan, Jetis, dan Nglinggi Kabupaten Klaten, kelompok perempuan Kelurahan Damai Tipes Kota Surakarta, dan kelompok perempuan Desa Damai Telukan Kabupaten Sukoharjo yang selama ini telah didampingi oleh Wahid Foundation dalam Program Desa Damai.

Menurut Bintang, Kementerian PPPA diberi amanah oleh Presiden Joko Widodo untuk fokus pada penanganan 5 isu prioritas, yaitu peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berspektif gender, peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan/pengasuhan anak, penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak, dan pencegahan perkawinan anak.

Ia bersyukur dapat bertukar pikiran dengan para aktor perempuan perdamaian Desa Damai yang memiliki banyak program, antara lain penguatan partisipasi perempuan dan pemberdayaan ekonomi perempuan. "Kami (Kementerian PPPA) bekerja sama dengan Kementarian Desa, PDT dan Transmigrasi mengambangkan program Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak. Praktik baik yang telah dikembangkan oleh Desa Damai didampingi Wahid Foundation memberikan banyak inspirasi bagi kami untuk mewujudkan perempuan yang berdaya, anak terlindungi menuju Indonesia maju," ujarnya.

Lebih lanjut Bintang mengatakan, hulu dari berbagai permasalah yang dihadapi oleh perempuan adalah masalah ekonomi. Ketika perempuan berhasil diberdayakan secara ekonomi, maka akan mudah menyelesaikan parmasalah-permasalahan lain di bawahnya. "Berbicara sektor UMKM, 50 persen lebih UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan, dan terbukti sektor UMKM ini paling tahan terhadap krisis sehingga menjadi tulang punggung perekonomian nasional," pungkasnya. (Dev)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X