Warga Pundong Mlati Banyak Jadi Miliarder Dadakan, Ini Sebabnya

Photo Author
- Jumat, 3 September 2021 | 15:24 WIB
Foto: KR
Foto: KR

SLEMAN, KRjogja.com - Puluhan warga Dusun Pundong, Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman mendadak menjadi miliarder, setelah menerima ganti untung pembebasan lahan untuk proyek pembangunan Jalan Tol Yogya-Bawen. Nominal ganti untung yang diterima warga cukup bervariasi, mulai Rp 1 miliar hingga Rp 12 miliar. Mayoritas uang ganti untung tersebut digunakan untuk membeli tanah, rumah hingga mobil.

Dukuh Pundong 3 Pekik Basuki mengatakan, total lahan yang dibebaskan di Dusun Pundong 1, 2, 3, dan 4 ada 145 bidang tanah. Sedangkan untuk rumah, yang dibebaskan di Dusun Pundong 2, 3, dan 4 ada sekitar 48 rumah.

”Dari tanah dan rumah yang dibebaskan untuk pembangunan Tol Yogya-Bawen ini, ada warga yang mendapat ganti untung puluhan juta hingga miliaran rupiah. Tapi mayoritas warga mendapat ganti untung kisaran Rp 1 miliar hingga Rp 12 miliar. Karena itu, banyak yang menjadi miliarder dadakan,” ungkap Pekik kepada KR, Kamis (2/9).

Pekik merupakan salah satu warga yang terdampak. Ganti untung dari lahan yang dibebaskan, Pekik menerima sekitar Rp 1,1 miliar. Sedangkan tanah warisan milik istri dan kakak iparnya, mendapat uang ganti untung sekitar Rp 9 miliar. Selanjutnya uang tersebut digunakan untuk membeli tanah di sekitar Kampus UMY, membeli rumah di dekat Kampus UII dan membangun rumah di Pundong.

”Uang ganti untung itu saya kembalikan untuk membeli tanah dan rumah. Sedangkan untuk beli mobil belum,” kata Pekik. Menurutnya, setelah pencairan uang ganti untung, memang banyak sales mobil, motor, asuransi dan perbankan yang mendatangi warga Pundong.

Namun mayoritas masyarakat lebih memilih menggunakan uang tersebut untuk membeli tanah dan rumah. ”Warga yang membeli mobil memang ada, tapi tidak banyak. Justru kebanyakan untuk membeli rumah dan tanah sebagai persiapan nanti kalau sudah harus pindah. Selain itu, ditabung untuk biaya pendidikan anak,” terangnya.

Hal sama dilakukan kakak ipar Pekik Basuki, Hari Sudaryadi. Uang ganti untung itu digunakannya untuk membeli rumah dan kos-kosan, serta lahan kosong. Selain itu juga untuk renovasi rumah. “Kemarin saya sudah membeli rumah dan kos-kosan, serta lahan. Sisanya masih disimpan,” ujar Hari Sudaryadi.

Sedangkan warga lainnya, Sumianto mengaku, dari rumah dan lahan seluas sekitar 500 meter persegi yang dibebaskan untuk pembangunan Tol Yogya-Bawen ini mendapat ganti untung sekitar Rp 2,4 miliar. Uang itu sebagian sudah untuk membeli dua unit mobil baru dan satu mobil bekas, serta dua motor baru dan satu motor bekas.

“Satu mobil untuk hadiah anak saya yang berhasil masuk UNY dan satu mobil untuk usaha. Selain itu saya sudah membeli lahan sekitar 400 meter persegi di Pundong 5 dan 200 meter persegi di Pundong 3. Soalnya anak tidak mau pindah jauh dari sini,” kata Sumianto. (Sni)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X