SLEMAN, KRJOGJA.com - Sekolah Islam Al Azhar Yogyakarta menyelenggarakan vaksinasi massal pelajar untuk murid-muridnya di Student Center Al Azhar, Jalan Padjajaran (Ringroad Utara) Mlati Sleman, Sabtu (7/8/2021). Vaksinasi massal ini menyediakan kuota 700-800 vaksin diperuntukkan bagi murid Al Azhar jenjang SMP dan SMA (berusia 12-18 tahun).
Ketua BPPH Al Azhar Yogyakarta, Drs HA Hafidh Asrom MM mengapresiasi semua pihak, guru, karyawan, orang tua murid (Jam'iyah) dan pengurus Yayasan yang proaktif berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman hingga terlaksananya vaksinasi ini. "Vaksinasi ini sangat penting untuk kesehatan dan memberi perlindungan anak-anak calon pemimpin bangsa," kata Hafidh kepada KR
disela kegiatan vaksinasi yang ditinjau langsung oleh Bupati Sleman Kustini.
Menurut Hafidh, hampir 2 tahun para murid melakukan pembelajaran jarak jauh/daring. Vaksinasi untuk murid ini sebagai salah satu upaya mempersiapkan pembelajaran tatap muka. "Setelah seluruh guru dan karyawan Al Azhar sudah divaksin, kini giliran murid-murid. Persiapan pembelajaran tatap muka perlu dilakukan sedini mungkin," ujarnya.
Bupati Sleman Kustini mengatakan, vaksinasi adalah gerakan bersama. Pemerintah pun terus mendorong vaksinasi bagi masyarakat dan pelajar, karena mulai saat ini syarat untuk masuk sekolah, tempat wisata dan lainnya adalah kartu vaksin. "Semoga pelaksanaan vaksinasi pelajar di Al Azhar berjalan baik dan kita bersama-sama bisa sehat," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana mengatakan, jumlah pelajar usia 12-18 tahun (SMP, SMA, SMK) di Kabupaten Sleman sekitar 75-80 ribu siswa. Dari jumlah itu baru sekitar 40 persen yang telah tervaksin, sehingga perlu upaya percepatan vaksinasi pelajar. "Diharapkan September 2021, vaksinasi pelajar di Sleman bisa selesai, tentu dengan ketersediaan stok vaksin," katanya.
Ery mengimbau sekolah-sekolah (SMP, SMK, SMA) agar proaktif berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Sleman, supaya siswa-siswinya segera mendapatkan vaksin. "Meskipun harus antre karena vaksinasi dilakukan secara bertahap, tetap butuh proaktif sekolah dan jaringan kerja samanya," katanya. (Dev)