SLEMAN, KRJOGJA.com - Para pelaku usaha banyak yang mengibarkan bendera putih sebagai lambang menyerah akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat maupun level 4. Untuk membangkitkan ekonomi, pemerintah perlu memberikan penguatan modal bagi pelak usaha, baik UKM maupun pelaku pariwisata di Kabupaten Sleman.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Sleman Banudoyo Manggolo SKom mengatakan, PPKM Darurat dan level 4 menjadi pukulan berat bagi pelaku usaha. Bagaimana tidak, ekonomi yang mulai merangkat bangkit justru harus ambruk karena ada PPKM darurat.
"Dengan banyaknya pelaku usaha yang mengibarkan bendar putih, bahwa mereka tak berdaya lagi. Adanya PPKM darurat maupun level 4 sangat berpengaruh terhadap usaha mereka," kata Banudoyo kepada KRJOGJA.com, baru-baru ini.
Memang saat ini aturan PPKM level 4 tidak begitu ketat jika dibandingkan dengan PPKM darurat kemarin. Meskipun demikian, masih belum mengembalikan perekonomian para pelaku usaha, khususnya UKM. "Untuk para pedagang makanan memang sudah ada kelonggaran makan di tempat dengan pembatasan pengunjung dan waktu makan. Tapi kebijakan tetap masih dikeluhkan para pedagang atau pelaku usaha karena masih sepi pembeli," ujarnya.
Dengan kondisi seperti ini, membuat modal para pelaku usaha berkurang. Bagaimana tidak, pendapatnya berkurang, namun kebutuhan hidup masih terus berjalan. "Pelaku usaha harus tetap menggaji karyawan dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sementara penghasilannya berkurang. Otomatis akan mengurangi modal usaha pelaku usaha," kata Banudoyo.
Bahkan yang paling terasa adalah pelaku pariwisata. Selama PPKM darurat dan level 4, tempat-tempat pariwisata di Kabupaten Sleman ditutup. Otomatis para pelaku pariwisata tidak mendapat penghasilan. "Pelaku pariwisata sangat berat menghadapi PPKM ini. Mereka mendapat pemasukan dari mana, karena tidak ada wisatawan yang datang ke Sleman," kata anggota Fraksi Golkar ini.
Untuk itu, Banudoyo mengharapkan ada penguatan modal bagi pelaku usaha, baik pedagang maupun pelaku pariwisata. Dengan harapan para pelaku usaha ini nantinya tetap dapat bertahan menghadapi pandemi Covid-19. "Saya berharap pemerinta menganggarkan dana untuk penguatan modal bagi pelaku usaha. Kalau tidak, mereka bisa gulung tikar karena kehabisan modal," tuturnya.
Mekanisme pemberian penguatan modal, bisa melalui paguyupan atau koperasi pelaku usaha yang telah berbadan hukum. Harapannya pemberian penguatan modal bisa tepat sasaran. "Kalau pemberian modal itu melalui paguyuban atau koperasi, akan mudah memantaunya. Termasuk pelaku usaha itu pantas diberi penguatan modal atau tidak. Sehingga penguatan modal ini tepat sasaran sesuai dengan tujuan awal," papar Banu.
Dengan adanya penguatan modal dari pemerintah, diharapkan roda perekonomian kembali bangkit. Apalagi pemerintah pusat juga telah menyalurkan bantuan kepada warga terdampak PPKM maupun warga miskin dan rentan miskin. "Bantuan bagi warga sudah mulai disalurkan. Kalau nanti pelaku usaha juga diberikan penguatan modal, kami optimis perekonomian bisa kembali bangkit," pungkasnya.(Sni)