Gara-gara Adu Pandang, Pemuda Ngamuk Main Bacok

Photo Author
- Senin, 3 Mei 2021 | 16:55 WIB
Tersangka pembacokan dihadirkan saat jumpa pers di Mapolsek Mlati. KR- Wahyu Priyanti.
Tersangka pembacokan dihadirkan saat jumpa pers di Mapolsek Mlati. KR- Wahyu Priyanti.

SLEMAN, KRjogja.com - Saling adu pandang, menyulut emosi NI (21) warga Gamping Sleman sehingga melakukan aksi pembacokan. Tak tanggung-tanggung, dua remaja sekaligus menjadi sasaran kemarahan NI. Kedua korban yakni BG (18) mengalami luka telapak tangan sebelah kiri, sedangkan AL (18), mengalami luka sobek lengan tangan bagian siku kiri dan punggung tangan.

Kanit Reskrim Polsek Mlati Iptu Noor Dwi Cahyanto menjelaskan, saat melakukan pembacokan, NI dalam kondisi terpengaruh minuman keras. "Pelaku langsung kami tangkap sesaat setelah kejadian dengan bukti pisau belati dan parang sepanjang 60 Centimeter. Dia sudah berstatus tersangka dan kami tahan dengan jerat Pasal 351 ayat (2) KUHP, tentang Penganiayaan ancaman hukuman 5 tahun," tandas Iptu Dwi, Senin (3/5).

Dijelaskan, kasus itu diawali pertemuan antara pelaku dan korban di sebuah warung bakmi di Dusun Kajor, Nogotirto, Gamping, Sabtu (1/5), pukul 01.30. Saat di warung, teman korban yakni GL dan pelaku saling adu pandang. Adu pandang antara dua lelaki itu rupanya membuat emosi NI tersulut. Ia langsung mengeluarkan sebilah belati yang akan digunakan untuk menusuk perut, namun GL berhasil menghindar. Setelah terjadi adu mulut, GL lantas keluar dari warung bakmi sambil berteriak minta tolong.

Mendengar ada keributan, PD (teman NI) yang sedang makan, langsung keluar warung lalu mengajak pelaku pergi. Saat pelaku pergi, ternyata GL dan temanya mengejar pelaku sambil berteriak klithih.

Sesampainya di wilayah Trihanggo, Gamping Sleman, salah seorang teman korban melempar batu dan mengenai pinggang pelaku. Tidak terima dengan kejadian itu, NI lantas menghasut PD dan warga dengan mengatakan jika dirinya menjadi korban klithih. Pelaku dengan dibantu warga yang melintas di Jalan Kabupaten lantas putar balik sambil mengejar korban dan teman-temanya. Teriakan pelaku, membuat kedua korban panik dan berhamburan menyelamatkan diri. Korban masuk ke jalan buntu di Kutu Patran, Sinduadi Mlati. Melihat korban terjebak di gang buntu, NI turun dari boncengan motor temannya dan mengejar korban sambil mengeluarkan sebilah parang dari balik celananya. "Pelaku membacok kedua korban dengan parang sebanyak tiga kali. Korban yang berada di jalan buntu tidak bisa berkutik," ucapnya.

Setelah itu, NI meninggalkan korban kemudian menyembunyikan sebilah parang di teras rumah warga. Kurun waktu tidak lama, petugas yang mendapatkan laporan warga mendatangi lokasi. Pelaku berhasil diamankan, selain itu parang yang disembunyikan berhasil ditemukan petugas. "Orang yang memboncengkan NI tidak mengetahui jika saat itu pelaku membawa dua sajam sekaligus. Dalam kasus ini, pembonceng berstatus saksi," pungkasnya. (Ayu)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X