BNPB Promosi Produk Kelompok Terdampak Bencana

Photo Author
- Minggu, 14 Maret 2021 | 09:05 WIB
IMG-20210313-WA0003
IMG-20210313-WA0003

SLEMAN (KRJogja.com) - Kondisi pandemi Covid -19 justru semakin menyemangati Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tetap melaksanakan kegiatan layanan pemulihan dan peningkatan pascabencana bidang sosial, ekonomi dan SDA. Salah satunya dengan kegiatan dukungan pemasaran (duksar) hasil pendampingan pada kelompok terdampak bencana melalui pameran.

Direktur Derektorat Pemulihan Peningkatan Sosial Ekonomi Dan SDA-BNPB, Yolak Dalimunthe kepada wartawan, Jumat (12/3) menuturkan kegiatan  BNPB ini untuk mempublikasikan hasil kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana serta meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat terdampak bencana.

"Tujuannya adalah mempromosikan dan mengenalkan produk kelompok masyarakat yang terdampak sehingga dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan,"paparnya.

BNPB yang ikut serta dalam pameran Gebyar Produk Unggulan Nusantara dengan produk  yang akan dipamerkan berasal dari UMKM hasil pemulihan ekonomi kelompok masyarakat terdampak bencana di berbagai daerah di Indonesia. Beberapa produk seperti kopi sajang, gula semut dan black garlic (Lombok, NTB), kopi cimbang (Sinabung, Sumatera Utara), kopi lajukela (Pekanbaru, Riau), kopi baratas (Banjarnegara, Jawa Tengah), kain lurik sanikem (Sukoharjo, Jawa Tengah), tepung mocaf (Sumedang, Jawa Barat). Ada juga produk jahe instan, kopi robusta tunggaksemi, keripik pelepah pisang, olahan jamur, produk susu sapi (Sleman, Yogyakarta) serta beberapa produk kerajinan.

"Rencananya kegiatan promosi produk hasil pendampingan kelompok masyarakat terdampak bencana akan dilaksanakan di beberapa kota lainnya. Melalui kegiatan pameran ini, UMKM hasil pemulihan ekonomi dari daerah pascabencana diharapkan akan semakin terbuka akses pemasarannya dan perekonomian menjadi semakin pulih," jelasnya lagi.

Berdasarkan data dari, World Bank Indonesia adalah salah satu dari 35 negara di dunia dengan tingkat ancaman bencana tinggi. Kerusakan dan kerugian yang diakibatkan oleh bencana meliputi sektor infrastruktur, psikologis, sosial dan ekonomi. Dampak langsung bencana alam terhadap sektor ekonomi adalah hilangnya sumber pendapatan ekonomi dikarenakan rusaknya fasilitas, alat, bahan dan market produksi.

"Untuk mengatasi hal ini maka dilaksanakan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana untuk memulihkan kegiatan ekonomi dan mata pencaharian korban bencana. Dan, BNPB melalui Direktorat Pemulihan dan Peningkatan Sosial, Ekonomi dan SDA,  Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, bekerja sama dengan tujuh universitas negeri di Indonesia melakukan layanan pendampingan pemulihan dan peningkatan sosial, ekonomi dan SDA pascabencana," terangnya.

Ketujuh universitas tersebut yaitu Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Tadulako Palu, Universitas Mataram, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Institut Pertanian Bogor, Universitas Lampung, Universitas Jenderal Sudirman. (Aje)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X