SLEMAN, KRJOGJA.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) terus membuat terobosan strategi baru guna membangkitkan industri pariwisata di Indonesia yang sangat terdampak pandemi Covid-19 pada 2021 ini. Strategi tersebut diwujudkan dalam beberapa program besar tahun ini berupa perluasan penyaluran dana hibah pariwisata, perluasan sertifikasi Cleanliness, Health, Safety and Environment (CHSE), menggulirkan stimulus diskon dan paket wisata baru serta menghadirkan program Bangga Buatan Indonesia untuk menggerakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf Vinsensius Jemadu menegaskan pihaknya sangat 'concern' dengan pelaku industri sebagai garda terdepan kepariwisataan Indonesia yang paling terdampak pandemi. Kepedulian tersebut diwujudkan dalam berbagai strategi dengan membuat program-program besar antara lain memberikan dana hibah pariwisata ke berbagai daerah yang telah digulirkan sejak 2020 lalu dan akan terus diberlakukan serta diperluas tahun ini.
"Dana hibah pariwisata sudah digulirkan pada 2020, kemudian tetap diberikan bahkan diperluas 2021 ini. Dana hibah ini tidak hanya diperuntukkan untuk industri hotel dan restoran, melainkan usaha pariwisata lain yang ada di sektor Parekraf khususnya pelaku UMKM," katanya di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Selasa (23/2).
Selain dana hibah, Vinsen mengatakan Kemenparekraf pun akan meneruskan dan mensosialisasikan sertifikasi CHSE dan diperluas sektornya, tidak hanya perhotelan, restoran dan destinasi wisata tetapi UMKM yang menyediakan jasa pariwisata akan diberikan sertifikasi. Sertifikasi CHSE ini sebagai salah satu jaminan apabila masyarakat berwisata aman dan nyaman.
"Termasuk bagi pasar wisatawan mancanegara (wisman) jika border di buka ke Indonesia yang telah menerapkan protokol kesehatan dan bersertifikat CHSE dengan baik maka mereka akan nyaman dan aman. Kami bersama Kementerian/Lembaga (K/L) terkait tengah merampungkan single platform untuk memberikan stimulus bagi wisatawan yang bertema Bangga Berwisata di Indonesia atau Di Indonesia sAja, karena kita tetap fokus menggarap pasar domestik tahun ini," imbuhnya.
Vinsen menyampaikan pihaknya terus menggulirkan stimulus kepada industri pariwisata berupa program diskon dan paket wisata baru. Mengingat daya beli masyarakat turun, sementara industri pariwisata ingin menjual paket-paketnya maka harus ada dorongan suntikan subsidi yang sedang dipersiapkan pemerintah.
Beberapa K/L terkait juga tengah mempersiapkan insentif yang dikoordinasikan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. " Kita harapkan setelah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di Jawa Bali bisa efektif mampu menekan kasus positif Covid-19, program stimulus nasional itu bisa dieksekusi secepatnya tahun ini," tegasnya.
Salah satu penekan Kemenparekraf tahun ini adalah penciptaan lapangan kerja dan UMKM. Untuk mendorong UMKM ini, pihaknya terus melanjutkan program Bangga Buatan Indonesia yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo tahun lalu. Contohnya meluncurkan Beli Kreatif Lokal Danau Toba yang akan dibuat di daerah lain untuk lima destinasi super prioritas maupun destinasi prioritas lainnya. Upaya ini guna menggerakan UMKM supaya bisa menciptakan lapangan kerja sebanyak mungkin. (Ira)