Talud 150 Meter Ambrol, Warga Tambakbayan Terancam

Photo Author
- Rabu, 24 Februari 2021 | 15:27 WIB
Kondisi rumah warga di tebing talud Sungai Tambakbayan (Franz Boedisukarnanto)
Kondisi rumah warga di tebing talud Sungai Tambakbayan (Franz Boedisukarnanto)

SLEMAN, KRJOGJA.com - Bangunan talud sepanjang 150 meter di sungai Tambakbayan Caturtunggal Depok Sleman, ambrol. Alhasil kondisi tersebut membahayakan warga yang tinggal di tepi tebing sungai tersebut.

Basuki Rachmat, Ketua RW 05 mengatakan kondisi tebing sungai ditambah curah hujan tinggi beberapa waktu belakangan membuat tanah di sekitar rawan longsor. Warga yang tinggal di rumah-rumah berdekatan dengan tebing pun terancam.

Kondisi tersebut menurut Basuki sudah berlangsung sekitar delapan tahun. “Tiap hujan deras warga waswas akan terjadi longsor, dan kalau banjir harus mengungsi. Longsor ini mengkhawatirkan, bahkan ada rumah-rumah yang bagian bawahnya nggerong, pondasinya sudah tidak menginjak tanah,” ungkap Basuki, Rabu (24/2/2021).

Sementara, Dukuh Tambakbayan, Widodo menambahkan sekitar 15 rumah yang terdampak akibat ambrolnya talud sungai Tambakbayan tersebut di mana sudah ada 4 sampai 5 rumah yang bagian bawahnya habis karena terkikis.

“Sekarang masih agak lumayan karena ada talud utama. Kalau talud utama itu kena bawahnya, banyak rumah yang akan ambrol. Ini mengkhawatirkan karena tiap saat bagian yang terkikis bertambah terus. Harapan kami segera diperbaiki,” lanjut Widodo.

Wakil Ketua Komisi C DPRD DIY, Gimmy Rusdin Sinaga, menyatakan, pengikisan akibat ambrolnya talut harus segera ditangani karena mengancam warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai. Karena situasinya darurat, pembangunannya bisa ditangani bersama oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak (SO) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY.

“Kami meminta warga mengajukan surat laporan yang dikuatkan desa dan kapanewon kepada kami. Berdasarkan surat tersebut, kami akan membuat surat rekomendasi kepada Dinas PUP-ESDM DIY dan BBWS SO untuk segera melakukan pembangunan. Karena situasi darurat, bisa pakai (anggaran) BPBD juga,” ungkap Gimmy.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai Pantai II BBWS SO Sony Santoso mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti rekomendasi Komisi C DPRD DIY. "Untuk tahun anggaran 2021, karena program kegiatannya sudah berjalan, penanganannya jika dimungkinkan melalui program padat karya. Kami belum tahu akan dapat program itu atau tidak,” tandasnya. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X