Dibanderol Rp 10 Juta, Tas Anggrek ini Mejeng di JCM

Photo Author
- Kamis, 12 November 2020 | 21:08 WIB
Foto : FX Harminanto
Foto : FX Harminanto

SLEMAN, KRJOGJA.com - Kabupaten Dogiyai, Papua menjadi salah satu peserta dalam Indonesia Quality Expo (IQE) di Jogja City Mall (JCM) 12-15 November 2020. Menarik, kabupaten yang merupakan pemekaran dari Nabire ini membawa produk-produk menarik yang merupakan hasil kreativitas masyarakat.

Beberapa barang menyita perhatian pengujung seperti tas anggrek yang hanya ada di wilayah Papua, dengan karakter warna kuning coklat. Tas atau biasa disebut noken diproduksi pure dengan tangan pengrajin sehingga harganya sangat fantastis.

Petrus Makai, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Dogiyai mengatakan harga satu tas anggrek Dogiyai bisa mencapai Rp 5 hingga 10 juta. Harga tersebut menurut dia sangat sebanding dengan proses pembuatan yang tiap buahnya mencapai waktu 1 hingga 2 bulan.

“Tas Noken Anggrek asli Papua, ini dulu tumbuh liar di pohon tapi sekarang sudah dibudidayakan. Ini budaya turun-temurun yang terus berusaha kami lestarikan. Tas ini dibuat oleh para ibu menggunakan kulit dalam batang pohon melinjo kalau di Papua disebut Genemo dan batang anggrek yang dikeringkan dan dipintal. Prosesnya lama bisa satu bulan sehingga harganya cukup mahal, bisa antara Rp 5 sampai 10 juta,” ungkapnya ketika berbincang usai pembukaan, Kamis (12/11/2020).

Di Papua menurut Petrus, setiap pegawai negeri diwajibkan menggunakan noken sebagai tas sehari-hari. Tas noken tersebut menjadi simbol tersendiri khas masyarakat Papua. Selain noken anggrek, Dogiyai juga mengenalkan Daun Gatal yang menjadi obat tradisional masyarakat Papua. Daun Gatal yang tumbuh di hutan Papua tersebut bisa menjadi obat bagi penyakit sakit kepala hingga demam.

“Ini daun ketika diusap pertama ke kulit pasti gatal, tapi setelah itu baru terasa manfaatnya. Biasanya dipakai obat sakit kepala, demam, batuk juga. Semacam gantinya balsem begitu mungkin. Sampai sekarang masih ada yang pakai itu, karena mereka yakin tersugesti,” imbuhnya.

Sementara dalam, IQE 2020 yang diinisiasi Badan Standarisasi Nasional (BSN), tercatat 30 instansi baik swasta maupun pemerintah yang ikut serta. Pengunjung dapat melihat dan membeli produk-produk unggulan ber-SNI mulai dari mainan anak, pangan, hingga jual beli emas Antam. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X