Puluhan Sekolah Siap Dimanfaatkan Sebagai Barak Pengungsian

Photo Author
- Kamis, 12 November 2020 | 19:06 WIB

SLEMAN, KRJOGJA.com - Guna mengantisipasi penambahan pengungsi dalam jumlah banyak, Dinas Pendidikan Sleman menyiapkan gedung sekolah sebagai barak pengungsian di empat Kapanewon. Paling tidak ada 30 sekolah yang akan disiapkan sebagai barak pengungsian.

Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana menjelaskan, puluhan gedung sekolah yang akak dimanfaatkan sebagai barak pengungsian ini terdiri dari gedung TK, SD dan SMP di wilayah Kapanewon Cangkringan, Pakem, Turi dan Ngemplak. Menurut Ery, nantinya gedung sekolah ini bisa dimanfaatkan pengungsi manakala barak pengungsian yang disediakan sudah tidak mencukupi bagi jumlah pengungsi. "Jika barak pengungsian Glagaharjo sudah tidak mencukupi masih bisa menggunakan barak Gayam. Kemudian jika di barak Gayam tidak cukup, maka akan ditopang oleh SD Bronggang," terang Ery Kamis (12/11).

Hingga saat ini, sekolah yang sudah digunakan sebagai tempat pengungsian baru di SD Muhammadiyah Cepitsari. Menggunakan 2 ruangan kelas dan 6 toilet yang ada di sekolah. Sedangkan bagi siswa yang berada di pengungsian barak Glagaharjo merupakan anak-anak yang rumahnya dalam radius 5 kilometer dari puncak Merapi. Namun mereka bersekolah di SD Srunen, SD Glagaharjo dan SD Muhammadiyah Cepitsari. "Kalau untuk sekolah belum ada yang terdampak," imbuh Ery.

Dinas sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah. Namun Ery berharap pihak Kalurahan akan membuat nota kesepahaman (MoU) dengan sekolah terkait. Sehingga pihak Kalurahan juga harus ikut bertanggungjawab atas kebersihan serta keamanan aset sekolah. Termasuk sterilisasi sekolah karena ini masa pandemi sehingga hal itu harus dipikirkan juga. "Kami sudah panggil UPT di masing-masing kapanewon, untuk mengondisikan MoU dengan pihak kalurahan," tandas Ery.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sleman Joko Supriyanto menambahkan, tidak keberatan dengan adanya MoU yang dibuat oleh sekolah dan pihak Kalurahan. Khususnya dalam penggunaan gedung sekolah sebagai tempat pengungsian. Karena barak yang ada terjadi pembatasan apalagi adanya kondisi pandemi seperti saat ini. "Kalau terkait pembersihan gedung usai dipakai, bisa dirembuk. Itu bukan masalah berarti," tutur Joko.

Hingga saat ini daya tampung di barak Kalurahan Glagaharjo masih ada sisa 10 ruang yang bisa digunakan. Jika penuh, para pengungsi akan menggunakan barak Gayam di Umbulharjo. "Pemasangan sekat setinggi 160 sentimeter juga sudah dilakukan," pungkas Joko. (Aha)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X