Kunjungi Pengungsi Merapi di Glagaharjo, Ini Pesan Sultan

Photo Author
- Selasa, 10 November 2020 | 16:10 WIB
Sultan mengunjungi pengungsi Merapi (ist)
Sultan mengunjungi pengungsi Merapi (ist)

SLEMAN, KRJOGJA.com - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengunjungi pengungsian warga lereng Merapi di Balai Desa Glagaharjo Cangkringan Sleman, Selasa (10/11/2020). Sultan berpesan beberapa hal pada para pengungsi dan pemerintah kabupaten Sleman yang menjadi ujungtombak penanganan tanggap darurat Merapi.

Di depan para pengungsi dan stakeholder terkait, Sultan mengungkap tak ingin kejadian tahun 2010 terulang kembali, saat miss leading informasi muncul yang membuat ribuan warga panik dan berusaha menyelamatkan diri. Segala hal menurut Sultan harus diantisipasi termasuk kemungkinan-kemungkinan skenario erupsi Merapi.

“Saya tidak ingin mengulang kebingungan masyarakat 2010 sehingga kita harus persiapkan dengan lebih baik. Kita bisa mengukur ya sekarang. Kita jangan mengulang 2010, bagaimana detail kemungkinan-kemungkinan Merapi, saya minta diberitahukan pada publik, jangan mendadak. Pengalaman perlu ditata lebih baik, jangan membuat ribuan orang pada waktu itu bingung seperti 2010. Hanya 8 pengungsian jadi 26 pengungsian waktu itu yang kami tangani di provinsi. Mosok ada yang sampai Bantul dan Gunungkidul karena berita yang tidak betul waktu itu. Malam-malam orang larinya sampai Kulonprogo dan sebagainya. Kita jangan mengulang kejadian itu,” ungkap Sultan.

Sultan juga menegaskan bahwa para pengungsi wajib diperhatikan asupan makanan serta kesehatan. Jangan pula terjadi lagi menurut Sultan, pengungsian yang eksklusif pada satu agama tertentu, seperti pada 2010 lalu.

“Saya minta juga pada Pak Bupati, jangan ada lagi pengungsian yang didominasi agama tertentu sehingga yang agama lain tak boleh masuk. Jangan sampai terjadi. Dulu di Cangkringan ada sehingga saya pindahkan ke selatan karena terkurung tak bisa masuk karena agamanya beda. Saya mohon cara seperti ini tidak betul kecuali dia ngragati sendiri, tapi meski begitu kita tak sepakat dengan hal itu,” tegas Sultan.

Di hadapan para pengungsi, Sultan juga menyampaikan permintaan agar warga senantiasa menjaga kesehatan serta tetap menerapkan protokol kesehatan. Untuk asupan makanan pun Sultan juga berharap disesuaikan dengan keinginan para pengungsi.

“Jadi, saya punya harapan yang menentukan makan bukan yang memasak didapur tapi warga masyarakat yang mau makan. Dengan begitu lauknya apa yang menentukan warga, sehingga tidak ada makanan yang dibuang. Pengungsi relatif sepuh, waktu tertentu diperiksa supaya fit dalam arti, memang sehat sesuai juga protokol kesehatan karena masih masa Covid. Jangan sampai di pengungsian timbul masalah baru. Perlu ada ruang dikosongkan, tempat untuk sewaktu-waktu digunakan yang kemungkinan positif. Sehingga bisa dilokalisir, karantina dari awal. Dijaga kesehatan dan makannya, susu dan makanan untuk anak-anak dan balita,” tegas dia. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X