KEBERSIHAN kompleks Masjid Darojatul ‘Ulya yang terletak di utara Lapangan Pemda Sleman selalu terjaga dengan baik. Peran dari marbot masjid setempat, Mugiman tak dapat diremehkan. Bapak dari dua anak yang bekerja di Bagian Umum Sekda Sleman ini setiap sebelum dan setelah bekerja, rutin menyapu maupun bersih-bersih kompleks Darojatul ‘Ulya. Setiap hari libur pun menyempatkan selalu bersih-bersih.
“Sejak sebelum menikah, tahun 1989 saya sudah menjadi marbot Darojatul ‘Ulya. Tinggalnya di rumah kecil bagian utara masjid. Beberapa waktu lalu, saya sudah tak tidur di utara masjid, tapi di Ngaglik. Setiap pagi sekitar pukul 06.00 sudah sampai di masjid sini, bersih-bersih dahulu sebelum bekerja. Setelah pulang bekerja ke masjid ini lagi untuk bersih-bersih, baru pulang ke Ngaglik biasa setelah Maghrib,†jelas Mugiman, Minggu (8/11/2020).
Sejak ada Masjid Agung Sleman di Jalan Parasamya Tridadi, lanjutnya, Masjid Darojatul ‘Ulya tak digunakan untuk salat Jumatan. Otomatis tak ada masukan kas dari infak Jumatan. Lalu untuk perawatan kompleks masjid, banyak mengandalkan infak ketika ada warga/pegawai Pemkab Sleman yang salat di Darojatul ‘Ulya. Selain itu ada pula kelompok pengajian dari Dinas Kesehatan Sleman mengumpulkan infak dan bisa untuk mendukung perawatan kompleks Darojatul ‘Ulya. Tapi sejak ada pandemi Covid-19 belum ada lagi kegiatan pengajian.
“Alhamdulillah, terutama pada jam kerja, yaitu saat salat Duhur dan Asar jemaahnya cukup banyak. Pegawai dari Pemkab Sleman yang merasa jauh untuk pergi ke Masjid Agung Sleman biasa memilih salat di sini. Saat Ramadan, ada juga salat Tarawih, terutama dari beberapa warga sekitar, anggota Satpol PP dan beberapa satpam ada yang rutin Tarawih di sini,†terang Mugiman.
Ditambahkan, ia sangat berharap Masjid Darojatul ‘Ulya bisa mendapat perhatian dari banyak pihak. Antara lain suatu saat bisa mendapatkan dana rutin dari ABD Sleman terutama untuk perawatan kompleks masjid. Suatu hal disyukuri, beberapa waktu lalu ada sejumlah pihak memberikan bantuan, misalnya dari Baznas Sleman membangunkan tempat wudu untuk jemaah putri.
“Sebelum ada pandemi Covid-19, jika di Lapangan Pemda Sleman digunakan untuk lomba burung, tak sedikit kicau mania salat di masjid sini dan biasa mengisi kotak infak,†tambahnya. (Yan)