SLEMAN, KRJOGJA com – Universitas Islam Indonesia, Telkom University dan Mapua University Filipina menyelenggarakan kegiatan pertukaran mahasiswa dalam jejaring Program Passage to ASEAN (P2A) Virtual Journey 2020.
Kegiatan Senin (7/9) dibuka Rektor UII Prof Fathul Wahid PhD yang diselenggarakan 7-21 September ini merupakan mobilitas internasional yang melibatkan mahasiswa di ASEAN untuk belajar dan memahami budaya negara lain anggota P2A.
Dalam sambutannya pembukaan Rektor UII Prof Fathul Wahid PhD mengemukakan, pandemi Covid-19 telah mengubah hidup kita secara dramatis. Namun, menyerah atau mengibarkan bendera putih bukanlah pilihan. Sebaliknya, kita harus menguranginya dan menemukan cara kreatif untuk mengatasinya. Karena itulah, kegiatan selama dua minggu ini diselenggarakan secara daring. Ikut memberikan sambutan selamat datang Rektor Telkom University Prof Dr Adiwijaya dan Pesident and CEO Mapua University Dr Reynolado B Vea.
Mengutip kata-kata bijak masyarakat Tionghoa, lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan menurutnya, P2A Virtual Journey 2020 ini dipertimbangkan dilaksanakan. Tema ‘Pertumbuhan Hijau dan Inovasi Lingkungan’ menurut Rektor UII adalah salah satu dari lilin-lilin itu. “Ini memang salah satu inisiatif kami untuk menjaga hubungan antarketiga universitas tetap hangat dan produktif,†kata Fathul Wahid.
Saya percaya, lanjutnya, mahasiswa peserta program adalah pemimpin masa depan. “Saya berharap perjalanan virtual ini akan memberi Anda kesempatan untuk mengembangkan kesadaran dan pemahaman multikultural Anda, keterampilan yang diperlukan untuk dunia kita yang tanpa batas dan beragam,†tambahnya. Meskipun kita menyaksikan munculnya dunia tanpa batas tetapi menurut Fathul tidak dapat mengabaikan fakta bahwa keragaman adalah fakta sosial dan harus diatur dengan baik.
P2A diikuti 56 peserta dari pelbagai universitas di Indonesia juga dari Filipina dan Malaysia. Selain UII, Telkom Universitya dan Mapua University Filipina juga terdapat utusan dari UPNV Yogya, UM Hamka, Ubinus, Universitas Muria Kudus. Kemudian UNU Sidoarjo, Universitas Bahaudin Mudhary, Unsyiah Kuala, UAJY, Universitas Sains Malaysia dan UM Buthon.
Program ini bertujuan untuk memperkaya pengalaman belajar mahasiswa ASEAN, memperdalam keterampilan lintasbudaya dan pola pikir mahasiswa. Serta membangun hubungan mahasiswa dan memperkuat kesadaran mahasiswa global.
Lewat kegiatan ini, penyelenggara berharap adanya luaran yang terukur dan berkelanjutan. Seperti prototipe produk, artikel ilmiah, video aktivitas dan poster infografis yang bermanfaatbagi peningkatan kegiatan akademik maupun non-akademik. (Fsy)