Profesi Satpam Wajib Kantongi Sertifikasi

Photo Author
- Rabu, 8 Juli 2020 | 16:30 WIB
Ketua umum BPP Abujapi Agoes Darmawan saat menjadi pemateri Musda II BPD ABUJAPI di Graha Sarina Vidi. (Foto : Mahar Prastiwi)
Ketua umum BPP Abujapi Agoes Darmawan saat menjadi pemateri Musda II BPD ABUJAPI di Graha Sarina Vidi. (Foto : Mahar Prastiwi)

SLEMAN, KRJOGJA.com - Personel Polri mempunyai peran menjaga situasi Kamtibmas di tengah masyarakat. Namun adanya tempat publik, menyebabkan pengamanan swakarsa juga banyak dibutuhkan. Profesi satuan pengamanan (satpam) pun kini menjadi perpanjangan tangan kepolisian dalam menjaga kondusifitas di tempat-tempat publik.

Direktur Pembinaan Masyarakat Polda DIY Kombes Pol Drs Anjar Gunadi MM mengatakan, rasio jumlah personel Polri dan masyarakat saat ini belum proporsional yaitu sebesar 430.000 : 250.000.000. Menurut Kombes Pol Anjar Gunadi, dengan jumlah rasio tersebut tentunya tidak cukup untuk menjangkau semha kawasan. Sehingga Polri juga tidak bisa bekerja sendiri dalam melakukan pengamanan dan menjaga kondusifitas di semua tempat.

"Sehingga bantuan pamswakarsa atau tenaga sekuriti sangat berkontribusi dan bermanfaat. Satpam merupakan bagian keluarga dari Polri dan tidak bisa dipisahkan," terang Anjar Gunadi saat membuka acara Musyawarah Daerah (Musda) II Badan Pengurus Daerah Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia di Graha Sarina Vidi, Rabu (08/07/2020).

Anjar mengungkapkan, profesi satpam saat ini juga dibawah pembinaan kepolisian. Dengan adanya peran satpam, bisa meningkatkan keamanan lingkungan yang juga berdampak pada situasi Kamtibmas yang kondusif.

Namun ada beberapa permasalahan yang beberapa kali ditemukan kaitannya dengan profesi satpam, salah satunya tentang perilaku satpam saat bertugas. Selain itu postur tubuh satpam juga sebaiknya menjadi salah satu hal yang diperhatikan.

"Untuk membuka badan usaha jasa pengamanan ini perlu rekomendasi dari kepolisian. Dalam hal ini Direktorat Binmas tidak akan mempersulit proses Surat Izin Operasional (SIO). Pasti akan dibantu menemukan solusinya. Kami harap profesi satpam makin dicintai masyarakat dan tidak dianggap remeh," ungkap Anjar.

Ketua Pelaksana Musda BPD ABUJAPI Salva Yurivan Saragih menambahkan, pihaknya memiliki program pemuliaan profesi satpam karena selama ini satpam sering dipandang sebelah mata. Pihaknya bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi dan Polri sebagai mitra ABUJAPI.

Selain itu sebagai perpanjangan tangan polisi, profesi satpam harus percaya diri. Pihak asosiasi juga akan meningkatkan kompetensi baik pimpinannya maupun satpam itu sendiri. "Hari Satpam dirayakan setahu sekali agar mereka bangga menjadi satpam. Kedepan, seragam satpam akan mirip dengan polisi. Selain itu akan ada pangkat juga terkait kesejahteraan mereka," tandas Yurivan.

Yurivan menyatakan, tiap badan usaha jasa pengamanan tentunya melatih sumber daya manusia (SDM) agar tidak menuai komplein dari masyarakat. Seperti dengan tidak melakukan perekrutan asal-asalan. Selain itu tidak melakukan pungutan liar (pungli) saat seseorang mendaftar menjadi seorang satpam.

"Badan Usaha Jasa Pengamanan di DIY saat ini berjumlah 40 perusahaan. Tapi masih banyak juga satpam diluar sana yang belum bersertifikasi. Harapannya semua satpam bisa memiliki sertifikasi karena satpam bisa membantu tugas dari kepolisian," pungkas Yurivan. (Aha)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X