SLEMAN, KRJOGJA.com - Warga Dusun Karakan Desa Sidomoyo Godean Sleman, tak dapat menyembunyikan kebahagiannya. Di hadapan gugus tugas dan Muspika Godean, belasan warga sujud sukur di panasnya aspal jalan masuk dusun setempat, Jumat (3/7) siang. Mereka bersyukur karena tidak ada warganya yang positif Covid-19. Apalagi sudah hampir 10 hari lamanya, warga merasa dikucilkan saat keluar dari kampung.
Perekonomian mereka juga terpuruk, setelah tersebar berita hoax kemudian viral di media sosial yang mengabarkan ada salah satu warganya positif Covid-19. "Padahal, pasien yang dinyatakan positif itu bukan warga kami, namun pendatang yang mengontrak rumah di Karakan. Posisi kontrakannya persis di samping jalan raya Sidomoyo, sehingga jauh sekali dengan mayoritas warga Karakan," ucap Pj Dusun Karakan, Wisnu Hardono kepada KR.
Wisnu menceritakan, awalnya pada Kamis (25/6) malam, ia mendapatkan kabar dari Puskesmas jika ada satu warga yang ngontrak di Dusun Karakan, positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit. Meskipun tak pernah berinteraksi dengan warga Karakan, namun sesuai protokol kesehatan maka seluruh warganya yang radius 25 meter dari rumah pasien, menjalani rapid test. Hasilnya, 10 reaktif kemudian dilakukan swab dan setelah dua kali swab, kemarin mereka mendapatkan kabar jika hasilnya negatif. Selama menunggu hasil swab, lanjut Wisnu, warganya sangat terpuruk baik secara sosial maupun ekonomi.
"Dampak berita hoax itu sangat luar biasa. Dengan hasil swab yang negatif ini, membuktikan bahwa Dusun Karakan bebas Corona dan aman buat siapa pun yang berada di Dusun Karakan," tandasnya.
Kepala Puskesmas Godean dr Cholis mengatakan, ada puluhan warga yang menjalani rapid test. Hasilnya 10 reaktif kemudian diswab dan semuanya dinyatakan negatif. Sedangkan Camat Godean, Sarjono mengatakan, dengan adanya kepastian bahwa warga Dusun Karakan tidak ada yang positif, ia berharap berita miring terkait dusun Karakan tidak ada lagi. (Ayu)