SLEMAN, KRJOGJA.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim melepas 4.504 mahasiswa UGM untuk menjalani KKN secara daring, Senin (29/6/2020) kemarin. Mahasiswa dilepas secara virtual untuk melaksanakan program di berbagai daerah dari rumah masing-masing.
Nadiem menyampaikan apresiasi atas inovasi cepat UGM melakukan KKN secara daring. Menurut dia, langkah UGM menjadi inspirasi Kampus Merdeka yang kini tengah digaungkan kementrian untuk memaksimalkan pendidikan tinggi di Indonesia.
“Saya salut sekali dengan inovasi ini. KKN UGM itu jadi salah satu inspirasi kami untuk program Kampus Merdeka. Saya harap semester depan banyak mahasiswa UGM dan kampus lain membimbing anak SD belajar dari rumah, menjadi pembimbing pembelajaran mereka. Paling tidak satu tahun dari empat tahun, mahasiswa harus belajar di luar kampus,†ungkap Nadiem melalui siaran virtual langsung yang ditayangkan di Balai Senat UGM.
Rektor UGM, Prof Panut Mulyono mengatakan program KKN daring diinisiasi setelah adanya pandemi Covid-19. UGM berusaha mengupayakan jalan tengah agar mahasiswa tetap bisa melaksanakan agenda tetap waktu namun pengabdian pada masyarakat tetap bisa dilaksanakan.
“Kita tidak ingin mahasiswa terlambat masa studinya apalagi KKN sebagai mata kuliah wajib yang harus terus terselenggara dan memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan mahasiswa serta masyarakat. Kami berharap bentuk pengabdian kepada masyarakat ini tetap mampu menumbuhkan empati dan kepedulian mahasiswa pada permasalahan riil masyarakat,†ungkap Panut.
Sementara Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Dr Iva Ariani menjelaskan para mahasiswa akan diturunkan secara daring di 27 provinsi, 77 kabupaten dan 263 desa seluruh Indonesia mulai 29 Juni hingga 18 Agustus mendatang. Menariknya, mahasiswa tetap mengerjakan program dari rumah masing-masing tanpa berada secara langsung di lokasi.
“Misalnya, mahasiswa KKN penempatan Raja Ampat rumahnya di Magelang akan mengerjakan seluruh program dari Magelang, outputnya nanti sesuai apa yang dibutuhkan di Raja Ampat. Misalnya itu seperti dokomen perencanaan, video sosialisasi, buku panduan, atau hal-hal lain yang dibutuhkan oleh daerah lokasi KKN,†ungkap Iva. (Fxh)