SLEMAN, KRJOGJA.com - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sleman melakukan uji rapid test terhadap petugas kesehatan yang bertugas memeriksa pengunjung Indogrosir di GOR Pangukan. Selain petugas uji rapid test GOR Pangukan, petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Slemam. Hasilnya dari 300 orang yang diperiksa, 11 diantaranya dinyatakan reaktif. Uji rapid test dilaksanakan di Kantor BPBD Sleman, Kamis (4/6).
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman Novita Krisnaeni mengatakan, hingga Kamis siang, pihaknya masih menelusuri 11 orang yang dinyatakan reaktif berasal dari instansi mana. "Dari 300 orang yang reaktif ada 11. Detailnya masih belum selesai. Soalnya pelaksanaannya uji rapid test dicampur jadi harus dipilah lagi," ujar Novita kepada KR, Kamis (4/6).
Menurut Novita, rapid test bagi petugas kali ini dilaksanakan secara bersamaan dengan pertimbangan efektifitas petugas dan tempatnya. Bagi 11 orang yang reaktif, lanjut Novita, akan menjalani karantina mandiri di Asrama Haji Sleman. Mereka juga akan didaftarkan untuk pemeriksaan swab tenggorakan. Meski ada petugas di GOR Pangukan yang reaktif, Dinkes memastikan tidak akan kekurangan petugas kesehatan. Terlebih dalam waktu dekat, Dinkes juga akan melaksanakan ujibrapid test massal di 14 pasar yang ada di Kabupaten Sleman.
"Yang dinyatakan reaktif memang belum bisa bergabung dalam pemeriksaan uji rapid test di pasar-pasar. Nanti kami akan bagi sesuai wilayah puskesmas terdekat. Jadi tidak akan kekurangan SDM tidak ada," tandas Novita.
Novita mengaku, sejauh ini memang ada instansi lain yang meminta dilaksanakan uji rapid test. Namun hingga saat ini semua permintaan sudah dipenuhi. "Kalau ada beberapa permintaan uji rapid test, pelaksanaannya dijadikan satu seperti hari ini," pungkas Novita. (Aha)