SLEMAN, KRJOGJA.com - MTs YAPI Pakem Sleman memiliki kegiatan unik yang diberi nama 'Sunur' singkatan sungkeman (minta maaf kepada orangtua) dan janur (membuat ketupat). Madrasah sengaja membuat kegiatan tersebut dan rutin mengadakannya setiap tahun (di akhir Ramadan dan saat lebaran) untuk melestarikan budaya Jawa, khususnya budaya sungkeman dan membuat ketupat.
Kepala MTs YAPI Pakem Suharijanto Pribadi MSc mengatakan, kegiatan Sunur memuat nilai-nilai moral yang sangat mulia. Yakni melatih siswa untuk selalu hormat dan taat kepada orangtua serta segera meminta maaf jika berbuat kesalahan. Adapun membuat ketupat saat lebaran memuat ajaran untuk saling memaafkan terhadap sesama.
"Kami (madrasah) mengajak anak-anak dan seluruh warga madrasah untuk melestarikan budaya Jawa sungkeman dan membuat ketupat, sekaligus wahana pembentukan karakter bagi siswa kami," terangnya kepada KRJOGJA.com, Jumat (29/05/2020).
Menurut Suharijanto, kegiatan sunur dilaksanakan 18-25 Mei kemarin. Dalam kondisi normal, sunur dilakukan di madrasah, tapi berhubung sedang pandemi Covid-19, maka terpaksa kegiatan dilaksanakan di rumah masing-masing dengan bimbingan dan pengawasan dari orangtua dan tetap dipantau oleh wali kelas. "Hasil siswa membuat ketupat dan melaksanakan sungkeman dilaporkan dalam bentuk foto dan video," katanya. (Dev)