SLEMAN, KRJOGJA.com - Kepala Dinas Sleman Joko Hastaryo mengungkapkan, pasien kasus nomor 79 yang merupakan karyawan Indogrosir hingga saat ini belum diketahui tertular darimana. Bahkan pihak manajemen menduga karyawan tersebut justru tertular dari pengunjung yang tidak diketahui karena Orang Tanpa Gejala (OTG).
Dia ketularan dari Pengunjung yang tidak diketahui karena OTG. "Karena tidak jelas sumbernya maka dilakukan rapid test ke pengunjung dan karyawan. Bisa juga saling menulari antar karyawan atau pengunjung ke karyawan. Nyatanya 34 karyawan positif Covid-19," imbuh Joko Hastaryo.
Menurut Joko, kemungkinan terjadi penularan saat jam makan siang. Karena karyawan makan siang bersama di tempat yang disediakan di supermarket tersebut. Selain rapid test massal untuk klaster Indogrosir, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sleman sedang mengatur strategi untuk pelaksanaan rapid test massal di titik lain.
"Khususnya terkait SDM. Semoga setelah libur Lebaran mendatang bisa sedikit istirahat. Rencana kami akan bekerjasama dengan UGM, menyasar ke kasus-kasus positif. Bukan hanya pusat perbelanjaan tapi yang positif di pusat perbelanjaan akan ditelusuri hingga ke kampungnya. Biasanya yang diambil rapid test berkisar 10 hingga 15, besok akan diperbanyak," beber Joko.(Aha)
