MI Al Huda Bantu Orangtua Siswa Terdampak Covid-19

Photo Author
- Jumat, 1 Mei 2020 | 12:59 WIB
Orangtua siswa dan warga sekitar MI Al Huda mendapat bantuan sembako. (Foto : Harminanto)
Orangtua siswa dan warga sekitar MI Al Huda mendapat bantuan sembako. (Foto : Harminanto)

SLEMAN, KRJOGJA.com - Pandemi Corona Covid-19 dirasakan hampir seluruh lapisan masyarakat dari berbagai profesi. Kondisi ini juga mempengaruhi para orangtua yang memiliki tanggung jawab atas pendidikan anak-anaknya.

Beberapa sekolah telah melaksanakan program untuk membantu anak serta orangtua untuk belajar di rumah. Salah satunya Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Huda Karangnongko, Maguwoharjo Depok Sleman yang membagikan paket sembako untuk wali murid serta masyarakat kurang mampu di lingkungan sekolah.

Kepala Sekolah MI Al Huda, Slamet Subagya mengatakan kegiatan bertajuk ‘Sedekah Mengundang Berkah’ tersebut sekaligus untuk menyambut hari pendidikan nasional dan jumat barokah. Menurut dia, paket sembako yang dibagikan merupakan sumbangan dari para donatur, Komunitas Pintar Indonesia (KOMPITA) serta Komite Sekolah.

Sekolah menurut Subagya berpandangan dalam masa pandemi di mana belajar siswa dilaksanakan di rumah secara daring membawa dampak tersendiri. Tak hanya kualitas yang dikhawatirkan menurun, namun adanya efek ekonomi di mana kebanyakan wali murid juga tidak bisa bekerja sehingga kehidupan ekonominya menurun.

“Kondisi ekonomi keluarga dikhawatirkan bisa mempengaruhi psikologi anak-anak sehingga dalam belajar di rumah jadi tidak tenang. Kami berusaha membantu sebisa kami,mudah-mudahan bantuan ini bisa sedikit meringankan beban mereka yang terdampak Covid-19,” ungkapnya di sela pembagian, Jumat (01/05/2020).

Subagya mengungkap setidaknya ada 160 paket sembako yang berisi beras, mie instant, minyak goreng, tepung dan gula dibagikan langsung kepada penerima. Para Guru, Karyawan, Komite sekolah, serta Penggiat KOMPITA mengirim paket dengan menggunakan sepeda motor dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

“Kami tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Kami bergotong royong membagi langsung kepada penerima dengan sepeda motor, karena banyak kampung-kampung yang menutup jalan. Selain itu, kebanyakan siswa-siswa kami tinggalnya masuk gang sempit. Jadi memang kami bolak balik, karena kapasitas motor kan juga terbatas,” sambung dia.

Sementara pegiat KOMPITA, Farida mengatakan pihaknya sangat peduli dengan masyarakat terdampak Covid-19 sehingga sebisa mungkin berusaha memberikan bantuan terutama kepada anak-anak sekolah. Saat ini menurut dia, sembako menjadi kebutuhan dasar yang berkaitan erat dengan pendidikan.

“Masa pandemi Covid-19 ini kan tidak tahu sampai kapan, jadi kami memang ingin sekali terus bisa memberikan bantuan, terutama untuk kebutuhan pokok yang mendesak. Makanan adalah sumber energi utama penunjang anak-anak belajar. Jangan sampai anak-anak tidak berkonsentrasi belajar di rumah karena kurang makanan, akibat orang tuanya yang tidak bisa bekerja seperti biasa,” ungkapnya. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X