SLEMAN, KRJOGJA.com - Dua gedung baru Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM disiapkan menjadi gedung darurat penanganan Covid-19. Proses pembangunannya sudah dimulai 20 April lalu dan ditargetkan selesai dan beroperasi 27 Mei 2020 mendatang.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyono yang meninjau langsung proses pembangunannya mengatakan, dua gedung darurat Covid-19 itu akan memiliki 107 kamar isolasi ICU dan ruang rawat inap, Menurutnya, pembangunan gedung darurat Covid di RSA UGM tidak memerlukan waktu lama karena sudah ada kontruksi bangunan yang dibangun sejak 2010 lalu.
"Sudah uji teknis, beberapa struktur perlu penguatan strukturnya. Sementara panel sudah ada dan peralatan medis sudah siap semua sesuai rekomendasi Kemenkes," kata Basuki di sela peninjauan, Rabu (27/4). Turut mendampingi Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono MEng DEng IPU ASEAN Eng dan Direktur Utama RS Akademik UGM, dr Arief Budiyanto PhD SpKK(K).
Pembangunan gedung darurat penanganan pasien Covid-19 RSA UGM ini, menurut Basuki, tidak berbeda jauh dengan pembangunan rumah sakit darurat Covid-19 di pulau Galang, Kepulauan Riau. Pembangunan gedung darurat ini memang mengharuskan pengerjaan lebih cepat, namun tidak mengurangi kualitas bangunan. "Semua sesuai standardisasi dan metodologi kerja lebih cepat. Sudah sesuai dengan kontrak kerjanya," katanya.
Prof Panut Mulyono mengatakan dua gedung baru yang digunakan untuk penanganan pasien covid ini merupkan bekas gedung yang tertunda pengerjaannya sejak 10 tahun lalu. "Sudah tertunda sepuluh tahun belum terselesaikan dan kami berharap gedung ini segera dimanfaatkan untuk penanganan dan penanggulangan Covid-19," katanya.
Sedangkan Arief Budiyanto mengatakan, pembangunan dua gedung darurat Covid-19 ini akan diselesaikan dalam waktu kurang lebih satu bulan ini dikerjakan dalam masa pandemi virus corona. Dua gedung baru yang dibangun itu yakni Gedung Arjuna dan Yudhistira. Keduanya berupa struktur beton bertulang yang sudah dibangun sejak 2010 lalu. Bangunan seluas 7.120 meter persegi ini akan menyediakan 107 kamar pasien. Gedung yang masing-masing terdiri dari lima lantai ini akan diperuntukan sebagai ruang isolasi kritis, ruang perawatan PDP, ruang ganti medis, ruang istirahat tenaga kesehatan dan ruang poliklinik Covid-19. (Dev)