SLEMAN, KRJOGJA.com - Warga Padukuhan Karangmojo Desa Purwomartani Kecamatan Kalasan Sleman punya cara unik untuk mengedukasi masyarakat agar mau mengikuti imbauan serta anjuran pemerintah. Dimotori dukuh setempat Andy Rakhmat Santoso, mereka membuat sejumlah video pendek berbalut komedi yang menceritakan kehidupan sehari-hari di tengah dusun.
Menggunakan para pemain yang merupakan warga desa setempat, mereka berakting layaknya para pemain film atau sinetron. Selain dibagikan ke seluruh warga dusun, video ini juga mereka unggah ke platform YouTube dengan akun Paduka Chanel yang merupakan kepedekan dari Padukuhan Karangmojo.
Hebatnya belum lama diungah, video mereka telah mampu menarik ribuan viewer. Tanggapan positif juga diberikan warganet setelah melihat video komedi yang mereka buat banyak memiliki pesan-pesan positif yang bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat secara luas. Seperti anjuran terkait Virus Corona, himbauan tertib berlalulintas dan beberapa lainnya.
Kepala Dukuh Karangmojo, Andy Rakhmat Santoso yang juga ikut berperan sebagai Pak Dukuh menilai upaya sosialisasi dengan cara seperti ini akan jauh lebih efektif. Pasalnya di tengah perkembangan teknologi seperti sekarang hampir semua masyarakat sudah sangat familiar dan biasa berkomunikasi lewat media sosial termasuk YouTube. Sehingga sehingga berbagai kalangan akan lebih mudah menerimanya.
"Selain memberikan himbauan, dengan membuat video seperti ini kita juga bisa menggerakkan semangat guyub dan kreativitas seluruh warga. Karena menang seluruh pemain, kameramen, editor hingga alur cerita semua berasal dari warga dusun. Nanti akan kita gilir di setiap RT," ujarnya.
Video komedi sendiri dipilih karena dinilai akan bisa lebih mudah diterima berbagai kalangan usia. Mulau dari Anak-anak hingga kaum dewasa. Selain itu dengan balutan komedi segar berbahasa Jawa, diharapkan isi pesan dari video tersebut bisa tersampaikan dan langsung mengena ke masyarakat.
"Biasanya warga akan mulai membuat video sore hari sepulang kerja. Durasi video sendiri antara 5-15 menit. Ke depan rencananya kita akan gandeng sejumlah pihak baik kecamatan, puskesmas, polsek, maupun lainnya. Jika nanti ada hasil dari YouTube, semua akan kita serahkan ke pemuda untuk pengembangan dan kemajuan kampung ini," ungkapnya.
Sementara itu salah seorang kreator video, Dian Hartopo atau akrab disapa Gilang Topo mengaku mengkonsep pembuatan video ini secara spontan. Tanpa ada persiapan naskah, skenario, ataupun latihan sebagaimana biasanya. Semua dibiarkan mengalir sehingga justru terlihat lebih menarik.
"Dari awal kita memang konsepnya apa adanya, tidak pakai naskah atau skenario. Spontan saja yang penting alurnya jela dan ide-ide baik tentang alur cerita atau adegan itu datangnya juga spontan dari warga para pemain sendiri. Tapi justru itulah yang membuat video ini menarik," ungkapnya. (*)