Waduh, Ternyata Susur Sungai SMPN 1 Turi Tak Terencana

Photo Author
- Selasa, 25 Februari 2020 | 18:21 WIB
Para tersangka di Mapolres SLman (FX Harminanto)
Para tersangka di Mapolres SLman (FX Harminanto)

SLEMAN, KRJOGJA.com - Polisi mengungkap kegiatan susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi hingga akhirnya menelan 10 korban jiwa, Jumat (25/2/2020) lalu dilaksanakan tidak terencana. Statement tersebut menggugurkan pernyataan pihak sekolah dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang menyatakan tak ada kesalahan prosedural bahwa acara susur sungai sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

Wakapolres Sleman Kompol Akbar Bantilan mengungkap ide untuk menggelar susur sungai datang dari pembina IYA. Pernyataan tersebut dibenarkan tersangka IYA yang mengungkap ingin mengenalkan lebih dekat alam melalui kegiatan susur sungai pada siswa-siswinya yang memang dinilai jarang bermain di alam.

“Dari fakta yang kami dapat dari berbagai saksi, seluruh pembina baru menyimpulkan pada hari itu, menentukan untuk susur sungai. Padahal tentu saja semua membutuhkan pertimbangan baik itu cuaca, peralatan safetynya itu yang harusnya jadi acuan. Di sinilah kealpaan atau kelalaian para pembina ini,” ungkap Bantilan, Selasa (25/2/2020).

BACA JUGA :

Pembina IYA Tinggalkan Siswa Susur Sungai untuk Transfer Uang

Pengakuan IYA, Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Tetap Gelar Susur Sungai




-

Begitu pula tersangka R yang merupakan pembina penanggungjawab utama pramuka SMPN 1 Turi. R mengatakan tak banyak bicara saat ide susur sungai muncul dari IYA pada hari kejadian.

“Saya seperti tidak bisa berkata-kata saat itu, saya diam saja juga ketika Kak Yoppy membariskan anak-anak. Saya hanya mengitari lalu akhirnya saya menggantikan piket di sekolah. Saya di sekolah untuk pencatatan dan menjaga barang-barang anak-anak,” ungkap R saat ditanya polisi di depan wartawan.

IYA sendiri mengungkap alasan menggelar susur sungai meski tak direncanakan sejak awal adalah sebagai media pengenalan sungai pada peserta didik. Apalagi menurut dia banyak anak yang saat ini tak pernah bermain di sungai, dekat dengan alam.

IYA pun sempat menyampaikan permintaan maaf pada keluarga korban atas peristiwa nahas yang harus dialami pada Jumat lalu. “Semoga keluarga korban bisa memaafkan kesalahan-kesalahan kami. Ini resiko kami, apapun keputusannya nanti kami akan menerimanya,” ungkap IYA. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X