Bisnis Homestay Menjamur, Persaingan Makin Sengit

Photo Author
- Rabu, 18 September 2019 | 00:40 WIB
Nadjib Ali Gisymar (Rahajeng Pramesi)
Nadjib Ali Gisymar (Rahajeng Pramesi)

SLEMAN, KRJOGJA.com - Seorang pengusaha dituntut jeli dalam mengambil peluang usaha. Di Kabupaten Sleman, akhir-akhir ini tengah marak bisnis homestay. Saking menjamurnya, para pemilik homestay mengaku persaingan bisnis homestay justru semakin ketat dan sengit. 

Salah satu pemilik homestay, Nadjib Ali Gisymar, Selasa (17/9) mengeluhkan meski prospek bisnis homestay terkesan laris, namun akibat jumlah yang terlalu banyak justru membuat persaingan antar pengusaha terkesan ketat.

"Kebutuhan homestay memang tinggi terutama di Sleman. Namum kebutuhan ini hanya saat saat tertentu saja tidak rutin. Sementara biaya operasional dan perawatan tiap hari jalan terus. Banyak kasus yang terjadi, homestay dengan jumlah kamar yang sedikit membuat antara biaya operasional lebih besar daripada keuntungan," urai Nadjib.

Ditanya mengenai dampak kerjasama dengan  perusahaan virtual hotel yang banyak beredar di Sleman, ia mengaku saat ini bukan menjadi solusi bagi pemilik homestay. 

"Ketika  sudah kontrak dengam perusahaan virtual hotel ini, dari sisi peningkatan penjualan kamar memang terkesan kencang dan laris. Namun jangan salah perusahaan virtual hotel ini juga memotong prosentase yang cukup besar dari harga. Kadang yang terjadi sudah harga diturunkan, masih harus dipotong oleh provider. Ambil contoh harga kamar Rp 300 ribu dijual Rp 150 ribu. Maka dari itu pemilik dan pengelola homestay dituntut untuk jeli," tambahnya.

Ditambahkannya, dengan menggunakan jasa perusahaan virtual hotel membuat penjualan naik tetapi dari sisi pendapatan justru rentan merugi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Juni 2019, tertinggi tercatat di Yogyakarta sebesar 64,31 persen. (Aje)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X