Rektor ISI Yogyakarta : UKM Seni Sejahterakan Masyarakat

Photo Author
- Selasa, 2 Juli 2019 | 22:34 WIB
Dr Nur Sahid MHum (kanan), Prof Dr M Agus Burhan (tengah) dan Dr Sugianto MPd menyaksikan hasil kelompok kerajinan 'Palem Craft' dari Ngupasan Gondomanan Kota Yogya. (Jayadi)
Dr Nur Sahid MHum (kanan), Prof Dr M Agus Burhan (tengah) dan Dr Sugianto MPd menyaksikan hasil kelompok kerajinan 'Palem Craft' dari Ngupasan Gondomanan Kota Yogya. (Jayadi)

SLEMAN, KRJOGJA.com - Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) ISI Yogyakarta telah melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap Usaha Kecil Menengah (UKM) Seni di berbagai daerah di Indonesia. UKM Seni apabila digarap dengan maksimal, berkelanjutan mampu menyejahterakan masyarakat. UKM Seni memiliki nilai ekonomi tinggi. 

 

Demikian diungkapkan Prof Dr M Agus Burhan HMum, Rektor ISI Yogyakarta dalam pembukaan Pameran Hasil Binaan LPM ISI Yogyakarta di Auditorium Ki Hadjar Dewantara Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan/LPMP di Jalan Tirtomartani Kalasan Sleman, Selasa (02/07/2019).  Tampak hadir dan memberi sambutan Dr Nur Sahid MHum (Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat/LPM ISI Yogyakarta), Dr Sugianto MPd (mewakili Kepala LPMP DIY). Dalam pembukaan disemarakkan tari dan karawitan dari SD Karangnongko 1 Sleman.  Pameran diselenggarakan LPM ISI Yogyakarta bekerja sama dengan LPMP DIY berlangsung hingga Jumat (05/07/2019). Kegiatan ini sekaligus menandai Dies Natalis ke-35 dan Lustrum VII ISI Yogyakarta

Menurut Agus Burhan, Tri Darma Perguruan Tinggi yakni pendidika/pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Tiga darma tersebut, saat dosen terjun di tengah-tengah masyarakat, mampu melakukan penguatan dan pendampingan kreativitas kepada masyarakat dengan pemberdayaan.  "Memang harus diakui, UKM Seni sering dibandingkan dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Padahal esensinya berbeda," ujarnya.

Dijelaskan, UKM Seni yakni para dosen, ahli di bidangnya dari kampus diterjunkan ke tengah masyarakat. Sifatnya murni. Potensi seni di wilayah mendapatkan penguatan, tidak sekadar tukang proses produksi. Tugas dikembangkan UKM Seni memaksimalkan potensi. Selain itu, dibina lebih baik untuk pembedayaan lebih tinggi, dimensi ekonomi. Sentra seni, seperti batik, kerajinan, keramik potensi tersebar di berbagai daerah.

Diingatkan Agus Burhan, kesadaran dan skill yang baik untuk pemberdayaan diberikan. Semua itu agar bisa menjaga keberlanjutan. PT tidak cukup melakukan pembinaan,  pemerintah daerah dengan sentra kerajinanan atau potensi seni yang lain ikut melakukan pendapingan. "Potensi UKM Seni menjadi  kreativitas untuk kemaslahatan masyarakat. UKM Seni migunani tumraping liyan," tandasnya. (Jay)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X