SLEMAN, KRJOGJA.com - Munculnya virus Monkeypox atau Cacar Monyet di Singapura dan bahkan sudah terpantau di Indonesia, membuat semua pihak menjadi waspada. Salah satunya di Bandara Adisutjipto Yogyakarta yang memang ada penerbangan langsung dari Singapura.
Tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sesuai dengan Undang-undang Nomor 5/2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan menyebutkan, semua alat angkut dari luar negeri itu dalam karantina. Karena saat ini sedang ada kasus Monkeypox, maka ada pengawasan dari KKP.
"Jadi sebelum ada kasus ini, kami tetap mensiagakan petugas. Dimana semua penumpang internasional harus melalui imigrasi. Disana sudah ada termo scan yang disiagakan. Begitu ada penumpang yang suhunya diatas 38 derajat celsius maka akan terlihat," kata Kepala KKP Agus Syah ketika ditemui KRJOGJA.com di ruang kerjanya, Kamis (16/5/2019).
Alat ini menurut Agus Syah untuk mendeteksi suhu. Jika ada penumpang yang suhunya di atas 38 derajat celsius dapat langsung di follow up. Tim dari KKP akan melakukan wawancara singkat dengan yang bersangkutan. Apakah dari negara yang terjangkit atau tidak, dalam hal ini Singapura.
"Jika iya, maka langsung kita bawa ke ruang isolasi. Di sana sudah tersedia petugas medis untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Termasuk jika harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Ambulance sudah kita sediakan," ujarnya.
Pemeriksaan suhu ini otomatis dilakukan bagi semua penumpang internasional. Karena di Bandara Adisutjipto Yogyakarta ada penerbangan yang langsung dari Singapura, jadi petugas sudah siap setiap harinya. "Sampai saat ini Alhamdulillah masih aman," urainya.
Di Bandara Adisutjipto Yogyakarta setiap hari ada tiga penerbangan langsung dari Singapura. Dua penerbangan dari AirAsia dan satu milik SilkAir. Untuk mencegah penyebaran di Yogyakarta, Bandara Adisutjipto Yogyakarta telah melakukan antisipasi melalui pemeriksaan menggunakan Thermo Scan.Â