ARI Latih Warga Sulap Sampah jadi Produk Bernilai Ekonomi

Photo Author
- Rabu, 3 April 2019 | 18:13 WIB
ARI latih warga sulap sampah jadi produk bernilai ekonomi
ARI latih warga sulap sampah jadi produk bernilai ekonomi

SLEMAN, KRJOGJA.com - Sejak TPST Piyungan ditutup sepekan lalu, permasalahan sampah di DIY menjadi isu yang ramai diperbincangkan. Kondisi tersebut sempat membuat beberapa TPS di Yogyakarta menjadi luber hingga ke jalan sehingga mengganggu transportasi dan pemandangan di beberapa titik.

Melihat kondisi tersebut, Akademi Relawan Indonesia (ARI) mengadakan pelatihan  pengelolaan sampah menjadi produk yang memiliki nilai jual, Rabu (03/04/2019). Pelatihan yang digelar di Kampung Josari, Kabupaten Sleman tersebut di ikuti oleh kebanyakan ibu-ibu kampung setempat.

Kepala ARI, Andri Perdana menyampaikan edukasi berkaitan pengelolaan sampah sangat penting bagi masyarakat Yogyakarta. "Kami berharap agar dari pengelolaan sampah ini banyak kampung mulai peduli dengan lingkungan dan menghasilkan pendapatan tambahan dari pengelolaan sampah yang dilakukan," ujar Andri.

Direncanakan kedepan relawan dari MRI-ACT DIY juga ikut membantu mendampingi masyarakat mengambil bagian untuk menyelesaikan persoalan sampah yang dihadapi oleh warga Yogyakarta. Pada kesempatan tersebut, ARI berkolaborasi dengan Project B Indonesia, yaitu sebuah lembaga edukasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi produk kerajinan yang bernilai jual.

"75% sampah yang dihasilkan oleh masyarakat dan dibuang ke TPST berasal dari sampah rumah tangga dengan berbagai jenis sampah mulai dari organik, plastik, kaca dan logam" kata Co-Founder Project B Indonesia, Yebi Yuliandala.

Yebi mencontohkan sampah botol air mineral jika tidak dikelola dengan baik dapat dijual Rp 500 hingga Rp 1.000 per kilogram. Akan tetapi jika dipisahkan antara tutup dan botol palstiknya, dapat bernilai Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per kilogram.

Dalam edukasi ini, warga di Kampung Josari juga diajarkan bagaimana membuat produk-produk berkualitas dan elegan dengan bahan baku yang terbuat dari sampah plastik yang memiliki nilai jual. Kegiatan pelatihan tersebut diakhiri dengan komitmen masyarakat di Kampung Josari dalam menginisiasi Bank Sampah untuk mengelola sampah dan membuat berbagai produk kerajinan dari sampah dalam mengurangi dampak negatif ke lingkungan. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X