Ricuh di Mlati, Massa Lempari Rumah dan Copot Bendera Parpol

Photo Author
- Kamis, 28 Februari 2019 | 11:10 WIB
Foto: KR
Foto: KR

SLEMAN, KRJOGJA.com - Ratusan massa ricuh di Jalan Magelang, tepatnya di Dusun Kutu Dukuh Sinduadi Mlati Sleman, Rabu (27/2). Massa sempat melempari rumah warga menggunakan batu dan mencopoti bendera salah satu partai politik (parpol). Polisi akhirnya melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk menenangkan mereka. 

Kapolsek Mlati, Kompol Yugi Bayu belum bisa memastikan penyebab kericuhan tersebut. Kompol Yugi menerangkan, massa datang dari selatan ke utara dengan berjalan kaki dan langsung masuk ke perkampungan. 

Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah yang juga mendatangi lokasi enggan berkomentar banyak. Saat meninjau lokasi, Kapolres juga sempat berdialog dengan warga. Terkait video yang beredar ada seseorang yang diamankan, menurut Kapolres, orang tersebut merupakan warga yang mengenakan baju dengan warna dominan merah. Supaya tidak menyebabkan kericuhan lebih besar, warga tersebut dimasukkan ke dalam mobil polisi dan dibawa ke Pos Jombor. 

"Ada informasi yang kena bacok, tapi setelah dicek tidak ada. Namun, hanya ada  warga yang lari karena melihat massa dan punggungnya terkena pagar," ungkap Kapolres.

Tidak ada korban jiwa dalam kericuhan tersebut. Namun, mobil sedan milik warga terkena lemparan batu hingga menyebabkan kacanya pecah. Belakangan diketahui mobil tersebut milik Roy Suryo. Menurut salah satu warga Kutu Dukuh, Maryatun, sekelompok orang tak dikenal datang sambil teriak-teriak. Mereka kemudian melempari rumah warga menggunakan batu dan mencopoti bendera sebuah parpol.

"Kejadiannya saat saya selesai salat dzuhur. Saya dengar ada teriakan, saya sempat keluar rumah, tapi massa mulai masuk kampung, saya langsung masuk lagi ke rumah karena takut," terang Maryatun, seraya menyebutkan, kericuhan di Dusun Kutu Dukuh berlangsung beberapa saat. 

Ia mengaku mendengar suara tembakan beberapa kali. Maryatun tidak tahu pasti penyebabnya. Namun, beberapa saat kemudian, massa akhirnya bisa dibubarkan polisi. Warga lainnya yang enggan disebutkan namanya mengatakan, massa datang dua kali. Rombongan yang kedua jumlahnya lebih banyak. Selain berteriak-teriak sambil melempari batu, massa juga membawa pentungan. Situasi ini segera teratasi karena petugas kepolisian Polres Sleman tengah melakukan pengamanan kampanye Capres Prabowo Subiyanto di Grand Pasific Hall. (R-2)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X