SLEMAN, KRJOGJA.com - SD Islam Al Azhar (IA) 31 Yogyakarta kembali akan mengadakan program Student Exchange and Sister School ke Singapura dan Malaysia, 27-31 Januari 2019, diikuti 42 siswa kelas V didampingi 8 guru. Di Singapura, siswa akan berkunjung ke Madrasah Al Irsyad dan Madrasah Al Asagoff Al Arabiah. Sedangkan di Malaysia berkunjung ke SK Tun SAS Melaka dan SK Temin Hebat Jerantut Pahang.
Kepala SD IA 31 Yogya, Danar Kusuma mengatakan, program Student Exchange and Sister School ini merupakan salah satu program bilingual SD IA 31 dan telah memasuki tahun kedua penyelenggaraan. Menurutnya, program Student Exchange and Sister School bukan sekadar traveling, melainkan cukup padat dengan berbagai kegiatan yang mendidik.
"Dari penuturan anak-anak yang telah mengikuti program ini tahun lalu, mereka merasakan dirinya lebih mandiri, dapat mengatur keuangan, menambah keimanan, menambah wawasan, menambah keberanian dan masih banyak lagi," terang Danar kepada KRJOGJA.com disela gladi bersih program tersebut di Student Center Kampus Al Azhar, Jalan Ringroad Utara, Mlati Sleman, Jumat (25/01/2019).
Saat student exchange, siswa SD IA 31 akan menampilkan persembahan Tari Zapin, Sendra Tari Sumpah Palapa dan Lagu Abatatsa dari Humam Satrio.
Menurut Danar, tujuan sebenarnya dari program ini untuk membekali anak-anak berwawasan global. Bukan sekedar materi, tetapi mereka melihat sendiri dan berinteraksi. "Mungkin 10 atau 20 tahun lagi saat mereka berusia produktif dapat membuat sesuatu yang besar bagi bangsa ini. Sesuatu yang telah mereka lihat di luar negeri, bagaimana mengelola tata kota, mengelola transportasi, menerapkan teknologi yang tidak ada di Indonesia, kemudian mereka kembangkan sendiri dan mungkin lebih baik dari apa yang mereka lihat," ujarnya.
Dijelaskan Danar, saat mengikuti program Student Exchange and Sister School, siswa diajak masuk ke sekolah, merasakan kurikulum disana, berinteraksi dengan orangtua, guru, dinas setempat dan anak-anak di luar negeri. Selama perjalanan juga akan diselipkan pertanyaan untuk menggugah rasa nasionalisme.
"Era tahun 2020 ke atas anak perlu dibekali kemampuan pengambilan keputusan, higher order thinking, kreatif, intuitive sharpness dan decision support system. Kemampuan itu bisa diasah dengan program ini," pungkasnya. (Dev)