SLEMAN, KRJOGJA.com - Parade Gamelan Nusantara "Ngayogyaswara" 2018 di Tebing Breksi, Sabtu (13/10) malam digelar berbeda pada perhelatan sebelumnya. 'Ngayogyaswara' tahun 2018 ini manampilkan warisan budaya gamelan dari 5 daerah yaitu Yogyakarta, Banyuwangi, Sunda, Padang dan Bali.
Meski berasal dari daerah berbeda, namun suara yang dihasilkan terdengar harmonis. Aransemen ngayogyaswara ini dimainklan para pelaku seni yang berada di jogja seperti dari asrama mahasiswa Bali, Padang, Sunda, dan Banyuwangi. Para mahasiswa yang terlibat dalam ngayogyaswara ini di latih selama 3 bukan untuk memainkan kolaborasi musik gamelan.
Tebing Breksi dipilih sebagai lokasi dengan harapan meningkatkan minat wisatawan berkunjung di destinasi wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta sekaligus menikmati atraksi budayanya.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Daerah Istimewa Yogyakarta, Aria Nugraha mengatakan lewat even Ngayogyaswara destinasi wisata akan semakin berkembang. Bahkan dia memiliki harapan even Ngayogyaswara bukan hanya di dalam DIY dan di Indonesia saja, namum hingga internasional dimana setiap negara bermain musik yang sama yaitu gamelan. Ini juga sebagai bentuk keharmonisan warisan budaya. (*)
Naskah : Hermanto, Mahasiswa Komunikasi Fisipol UMY.
Foto     : Habibie, Mahasiswa Komunikasi Fisipol UMY.
