SLEMAN, KRJOGJA.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar pertemuan ramah tamah dengan mahasiswa asal Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Lombok yang keluarganya menjadi korban gempa bumi beberapa waktu lalu, Senin (08/10/2018). UGM pun berikrar memberikan keringanan beban biaya kuliah bagi mahasiswa berupa kebebasan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) semester berikutnya.
Rektor UGM Prof Panut Mulyono secara langsung mengungkap pihak universitas turut merasakan keprihatinan mendalam terkait bencana yang menimpa masyarakat Sulteng dan Lombok. Menurut Panut, UGM siap memberikan keringanan kebebasan UKT bagi mahasiswa yang menjadi korban bencana tersebut.
“Terhadap mahasiswa/i asal daerah bencana UGM berikan keringanan kebebasan UKT untuk semester depan dan untuk semester berikutnya kami melihat kondisi orangtua dari mahasiswa. Artinya sangat mungkin semester berikutnya ketika memerlukan bisa kita laksanakan membebaskan UKT kembali,†ungkap Panut di hadapan sekitar 143 mahasiswa.
Tak hanya itu, untuk memastikan keberlanjutan kualitas hidup mahasiswa asal daerah terkena bencana, UGM memberikan kesempatan untuk bekerja paruh waktu di kampus. “Bantuan baik secara langsung maupun tak langsung juga fakultas dan universitas melakukan secara detail, kami fasilitasi mahasiswa untuk bekerja paruh waktu sebagai student worker membantu administrasi di gedung pusat, fakultas yang nantinya dapat honorarium untuk membiayai keperluan yang mungkin belum bisa terpenuhi,†jelasnya.
Sementara terkait adanya mahasiswa dari Sulteng yang hendak mengikuti proses belajar sementara di UGM, pihak rektorat pun menyatakan membuka tangan dengan terbuka. Bahkan, UGM siap memberikan nilai yang nantinya bisa digunakan di universitas asal agar proses tidak tersendat.
“UGM menerima yang ingin sit in dari universitas yang terdampak gempa. Sit in prinsipnya mahasiswa datang mengikuti perkuliahan pada prodi dan matakuliah yang sesuai dan nilai akan diberikan bagi mereka. Apakah nilai akan dipakai di asalnya, kami menyerahkan seperlunya tapi kami akan memberi nilai. Untuk sit in UGM tak memungut biaya bahkan siap menampung di asrama karena masih ada kamar kosong,†pungkas Panut. (Fxh)