Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0 Bekali Peserta Didik Ketrampilan Abad 21

Photo Author
- Senin, 1 Oktober 2018 | 05:16 WIB

YOGYA (KRJOGJA.com) - Revolusi Industri 4.0 memunculkan perubahan yang bergitu cepat di berbagai bidang kehidupan termasuk dunia pendidikan. Di era disrupsi seperti saat ini, dunia pendidikan dituntut mampu membekali peserta didik ketrampilan abad 21 (21st Century Skills).

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof Dr Sutrisna Wibawa mengatakan, ketrampilan abad 21 yang dimaksud adalah ketrampilan peserta didik untuk bisa berfikir kritis dan memecahkan masalah, kreatif dan inovatif serta ketrampilan komunikasi dan kolaborasi. Selain itu ketrampilan mencari, mengelola dan menyampaikan informasi serta trampil menggunakan informasi dan teknologi. 

Untuk mencapai ketrampilan abad 21, trend pembelajaran dan best practices juga harus disesuikan melalui blended learing atau pembelajaran terpadu. Yaitu mengintegrasikan penggunaan teknologi dalam pembelajaran yang memungkinkan pembelajaran yang sesuai bagi masing-masing siswa dalam kelas. "Blended learning memungkinkan terjadinya refleksi terhadap pembelajaran," terang Sutrisna dalam Kuliah Umum dan Ketamansiswaan Mahasiswa Baru Program Pascasarjana Angkatan XX dan XXI di Kampus Pusat Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta, Sabtu (29/9/2019). 

Kuliah umum diselenggarakan Direktorat Pascasarjana Pendidikan UST diikuti 250 mahasiswa pascasarjana (S2) UST, menghadirkan pembicara lain, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V DIY Dr Ir Bambang Supriyadi CES DEA, Direktur Direktorat Pascasarjana Pendidikan UST Prof Dr Supriyoko MPd, Wakil Rektor II UST Dra Trisharsiwi MPd dan Ketua Pengurus Yayasan UST Prof (Emr) Dr Adhi Susanto MSc.

Menurut Sutrisna, strategi pembelajaran lain yang dapat digunakan untuk mencapai ketrampilan abad 21 yakni menggunakan pendekatan berbasis proyek (project based learning), pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), pembelajaran berbasis inovasi (innovation learning) populer diterapkan di Finlandia dan pembelajaran kontekstual (CTL). Selain itu guru/dosen dituntut memiliki kompetensi yang kuat sekaligus berperan menebar passion dan inspirasi serta menjadi teladan karakter. "Pembelajaran di era disrupsi harus mampu membekali peserta didik kemampuan sustainable learning atau pembelajaran berkelanjutan," katanya.

Prof Supriyoko mengatakan, kuliah umum ditujukan bagi mahasiswa baru sebagai salah satu syarat ujian tesis. Selain itu membekali ketrampilan dan ilmu pengetahuan yang sedang trend di dunia pendidikan saat ini dengan menghadirkan narasumber yang kompeten dan sudah mengaplikasikannya. "Di era revolusi industri 4.0 ini pemanfaatan teknologi digital untuk pendidikan sangat kuat. Kita pilih Prof Sutrisna karena sudah menerapkan di UNY, begitu juga narasumber lain. Diharapkan mahasiswa baru S2 UST belajar banyak," katanya. (Dev)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X