SLEMAN, KRJOGJA.com - Tingginya harga daging ayam di pasaran diperkirakan karena ketidak seimbangan antara penawaran dan permintaan. Hal itu terjadi sejak sebelum lebaran hingga saat ini.
Hal itu berdasarkan pengamatan tim dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman. Indikasi lain, karena anakan ayam juga masih terbatas.
Terkait hal itu Disperindag Sleman akan melakukan koordinasi dengan Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3). "Saat ini juga masih musim libur sekolah. Bisa jadi, momentum kumpul keluarga, dimanfaatkan sebagian besar masyarakat untuk memasak masakan yang menggunakan daging," kata Kepala Disperindag Sleman Tri Endah Yitnani.
Endah sendiri membenarkan jika harga daging ayam saat ini masih tinggi. Berdasarkan pantauan di beberapa pasar tradisional besar, harga daging ayam berkisar antara Rp 40 ribu hingga Rp 42 ribu perkilogram.
Irma salah satu pedagang daging ayam mengaku tingginya harga daging ayam sudah terjadi sejak sepekan sebelum lebaran kemarin. Harga daging ayam yang sebelumnya berkisar Rp 35 ribu hingga Rp 36 ribu, saat ini mencapai Rp 42 ribu perkilo.
Meski demikian, tingginya harga daging ayam ini tidak begitu mempengaruhi daya beli masyarakat. Karena dalam sehari di tetap bisa menjual hingga 50 kilogram daging ayam. Untuk konsumennya antara pedagang makanan hingga rumah tangga. (Awh)