Gangguan Jiwa Bukan Aib, Obati Jangan Disembunyikan!

Photo Author
- Selasa, 5 Juni 2018 | 11:46 WIB

SLEMAN, KRJOGJA.com - Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Selasa (5/6/2018) mengadakan workshop bertajuk “Sistem Penanganan dan Pemberdayaan Pasien Psikosis dan Rumah Sakit Jiwa”. Menghadirkan narasumber seperti Rina Sugiyanti, Sp. KJ (psikiater RSJ Grhasia) dan Desi Wahyu Susilowati, M.Psi., Psikolog (psikolog RSJ Grhasia) dan Agus Sugiyanto, S.Pd (aktivis kesehatan jiwa), workshop tersebut membahas tentang persepsi keliru masyarakat tentang gangguan kejiwaan. 

Para narasumber dalam pemaparannya sama-sama menyampaikan bahwa pada sebagian besar kasus, pasien gangguan kejiwaan terlebih dahulu dibawa ke dukun, paranormal, atau pemuka agama sebelum akhirnya dibawa ke pelayanan kesehatan jiwa. Hal tersebut terjadi karena banyak yang menganggap bahwa gangguan jiwa adalah aib bagi keluarga. 

“Disebutkan bahwa pasien merupakan orang yang lemah iman, atau bahkan sedang dirasuki iblis. Oleh karena itu, penting untuk melepas stigma dengan memberikan edukasi yang benar dan menunjukkan bukti bahwa orang dengan gangguan jiwa, jika diberi penanganan yang tepat, tidaklah berbahaya bahkan mereka bisa berkarya dan berkontribusi bagi sekitarnya,” ungkap Desi Wahyu Susilowati, M.Psi., Psikolog (psikolog RSJ Grhasia). 

Di hadapan sekitar 400 peserta dari mahasiswa dan dosen Psikologi UMBY, para narasumber juga memberikan pesan agar saat ini penderita gangguan kejiwaan termasuk keluarganya untuk lebih terbuka dan segera melakukan treatment pengobatan secara tepat. Contoh nyata pun dihadirkan melalui sosok Agus Sugiyanto yang merupakan survivor gangguan jiwa. 

“Saya merasakan betul jatuh bangunnya menghadapi gangguan jiwa serta stigma negatif dari masyarakat. Tapi karena rasa ingin sembuh akhirnya saya bisa bangkit dan memberikan banyak kontribusi bagi orang-orang dengan gangguan jiwa,” ungkap pria yang juga aktivis kesehatan jiwa di Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) dan Bipolar Care Indonesia (BCI) ini. 

Kondang Budiyani, M.A., Psikolog, Kepala Program studi S1 Psikologi UMBY juga melempar harapan agar nantinya para mahasiswa bisa berkontribusi nyata dalam membantu penderita gangguan kejiwaan yang ada di Indonesia. Dengan sharing ilmu dari para narasumber diharapkan mahasiswa semakin terbuka untuk menangani pasien gangguan jiwa secara tepat. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X