SLEMAN, KRJOGJA.com - Program Keluarga Harapan (PKH) yang diinisiasi oleh Kementrian Sosial (Kemensos) memasuki tahun kesepuluh. Selama satu dasawarsa PKH berlangsung, mampu menyasar ribuan warga miskin yang ada di Kabupaten.
Sejak pertama kali dimulai Mei 2008 lalu, di Kabupaten Sleman total ada 4.375 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berasal dari Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). Untuk komponennya adalah ibu hamil, nifas, balita, anak pra sekolah dan/atau anak sekolah usia SD-SMP. Sampai tahun 2016, sasaran dari PKH berkurang dan menyisakan 3.008 penerima.
Terhitung sejak 2017, PKH mengalami perluasan peserta. Jika sebelumnya yang disasar usia anak sekolah hingga SMP, sejak 2017 ada tambahan komponen anak sekolah SMA. Selain itu juga ada lansia diatas 70 tahun, anak penyandang disabilitas sedang dan berat.
Dengan adanya perluasan peserta, total sasaran PKH di Sleman menjadi 50.862 KPM. Dan di tahun 2018, jumlah KPM PKH Kabupaten Sleman berjumlah 50.452 KPM.
"PKH merupakan Program Bantuan Sosial Bersyarat yang bertujuan mengurangi beban pengeluaran peserta program. Selain itu juga untuk memutus mata rantai kemiskinan antar generasi," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sleman Sri Murni Rahayu, Senin (7/5/2018).
Menurutnya, berdasarkan evaluasi nasional PKH dinilai mampu menaikkan angka partisipasi pendidikan dasar dan menengah pada peserta PKH, kunjungan balita ke posyandu, menekan angka putus sekolah, menaikkan prosentase kepemilikan administrasi kependudukan (KK, KTP, Akta Kelahiran) pada masyarakat miskin, serta berhasil mengentaskan sebagian keluarga miskin.
Serangkaian peringatan 1 dasawarsa PKH akan dilangsungkan, Selasa (8/5/2018) di GOR Pangukan Tridadi Sleman. Dalam kesempatan tersebut akan ada donor darah, bakti sosial, bazar produk KPM hingga pemberian penghargaan kepada anak KPM PKH berprestasi.(Awh)