SLEMAN, KRJOGJA.com - Sepekan ini tragedi kemanusiaan seperti peneyrangan di gereja St Lidwina Bedog Gamping Sleman, biksu yang diusir karena beribadah di rumahnya di Tangerang, serta baru saja terjadi perusakan Masjid di Tuban membawa keprihatinan mahasiswa Universitas Sanata Dharma (USD). Para mahasiswa menggelar Panggung Terbuka dan Doa Lintas Iman yang digelar di Halaman Depan Auditorium Driyarkara, Kampus 2 USD Mrican, Selasa (13/02/2018).
"Tragedi tersebut dinilai bukan berlandas agama. Sebagai universitas dengan beragam mahasiswa yang berbeda-beda kami tetap menjaga keharmonisan, mencoba mengingatkan semangat Pancasila, sebagai mahasiswa yang cerdas dan humanis," kata Kordinator Acara Christoforus Katon.
Didampingi Presiden Mahasiswa USD Ganang Darmanto, Katon menyebutkan event ini terbuka untuk umum dengan mengundang himpunan mahasiswa dari berbagai program studi dan mahasiswa dari berbagai komunitas keagamaan di USD. Acara dibuka pembacaan puisi, akustikan dan penampilan paduan suara Cantus Fermus USD, dilanjutkan sholat Maghrib berjamaah.
Panggung terbuka semarak dengan pentas seni multikultur kemudian ditutup Doa Lintas Iman dengan refleksi dari Rm Bambang Irawan SJ dari USD dan dari pembicara dari Gusdurian Nur Solihin. "Negara Indonesia negara yang besar karena keberagaman. PR saat ini perlu satukan langkah melawan bentuk ajaran yang ingin pecah belah antar umat beragama," kata Ganang. (M-3)