SLEMAN, KRJOGJA.com - Kabupaten Sleman saat ini masih kurang sekitar 480 guru untuk jenjang SD dan SMP. Oleh karena itu perekrutan akan dilakukan secara bertahap, terutama untuk guru honorer
Plt Kepala Dinas Pendidikan, Arif Haryono menjelaskan belum lama ini pihaknya sudah merekrut 200 guru honorer. Namun jumlah tersebut belum memenuhi kebutuhan guru yang ada.
“Dengan perekrutan kemarin, kebutuhan guru masih kurang sekitar 480 orang. Untuk mengisi kekurangan itu, kami hanya bisa merekrut tenaga honorer karena kalau PNS itu kebijakan dari pusat," jelasnya.
Meski demikian, kekurangan guru ini tidak mempengaruhi kegiatan belajar dan mengajar. "KBM tidak terganggu, karena sekolah sudah melakukan rekrutmen sendiri. Untuk honornya, sekolah dapat menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) maupun bantuan operasional sekolah daerah (Bosda)," terangnya.
Diungkapkan, untuk guru honorer yang diangkat dari sekolah akan digaji sesuai kemampuan sekolah, selain itu akan diberikan tambahan insentif dari APBD kabupaten. Sedangkan guru honorer yang diangkat dari dinas, honornya sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK). "Honornya memang beda. Tapi yang diangkat dari sekolah masih ada insentif dari APBD," paparnya.
Untuk tenaga honorer kategori 2 (K2) atau masuk sebelum tahun 2005, insentifnya sudah dinaikkan. Awalnya hanya mendapat Rp 325 ribu perbulan menjadi Rp 1 juta perbulan. "Ada kenaikan yang cukup signifikan. Untuk pemberiannya setiap tiga bulan sekali," pungkasnya. (Sni)
