SLEMAN, KRJOGJA.com - Insiden kebakaran akibat korsleting listrik terjadi ruang serbaguna di lantai 3 Jogja City Mall (JCM) Rabu (27/9/2017) malam sekira pukul 19.30 WIB. Kebakaran tersebut tidak memakan korban jiwa karena evakuasi dan proses pemadaman dapat dilakukan sesuai prosedur berlaku.
Ada hal mengecewakan sekaligus memprihatinkan yang dilakukan pihak sekuriti JCM pada para wartawan yang melakukan tugas jurnalistik peliputan di lokasi kejadian. Dua wartawan TVRI yakni Agung Hanggara dan Herdian Giri mengalami intimidasi. Bahkan salah seorang diantaranya mengalami tindak kekerasan setelah petugas setempat bermaksud mengambil paksa kamera wartawan tersebut.Â
Agung Hanggara mengatakan insiden yang melanggar undang-undang pers tersebut terjadi ketika ia hendak menjalankan tugas peliputan kebakaran di JCM sekitar pukul 20.00 WIB. Saat kejadian, Agung sedang melakukan pengambilan gambar di lantai satu mall saat petugas pemadam kebakaran sedang melakukan pemadaman.Â
“Jadi ketika saya akan masuk melakukan pengambilan gambar, kemudian saya mengambil gambar di lantai satu, lalu saya akan mengambil suasana di atas dan petugas damkar yang akan melakukan pemadaman. Ketika itu ada pihak dari JCM atau management yang melarang mengambil gambar, dan sempat melakukan kontak fisik dengan menekan leher dengan tangan ‘seolah saya maling’,†ungkapnya.Â
Tak hanya itu, selepas kejadian di lantai satu tersebut, Agung diminta untuk turun secara paksa dengan didorong-dorong para petugas. “Mereka merampas kamera saya kemudian mereka lari turun setelah itu ada yang mendorong saya untuk turun,†imbuhnya lagi.Â
Sementara Herdian Giri, salah satu wartawan TVRI yang tiba beberapa saat kemudian juga mengalami intimidasi dari pihak JCM. Herdian mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan berupa kata-kata kurang pantas dan gerak tubuh mengintimidasi.Â
“Saya tiba pukul 20.00 WIB juga dan hendak menggambar di lokasi kejadian setelah sebelumnya mengambil gambar evakuasi tamu The Rich hotel yang letaknya di sebelah JCM. Saya dihalang-halangi sekuriti dan diminta menghapus semua gambar, saat itu muncul kata-kata tidak pantas dan gerak tubuh sekuriti seolah hendak memukul saya. Saya bertanya mengapa saya dihalang-halangi karena saya melakukan pekerjaan peliputan jurnalistik,†ungkapnya pada KRjogja.com. (Fxh)