SLEMAN, KRJOGJA.com - Ketua MPR RI Dr. (HC) Zulkifli Hasan, SE, MM memaparkan survey tidak resmi yang dilakukan selama menjadi pembicara di berbagai kota. Zulkifli selalu bertanya apakah pancasila melemah atau menguat kepada semua orang yang menghadiri seminarnya. Hasilnya sebanyak 96 persen peserta di seminar-seminarnya merasa bahwa  makna pancasila semakin melemah.
Zulkifli menyimpulkan bahwa melemahnya pancasila terjadi karena implementasinya tidak nampak di kehidupan sehari-hari. Ia memberi contoh bagaimana sila ke tiga dari pancasila tidak diimplementasikan.
"Sebagai contoh di Bangka Belitung, terkenal dengan lada putih dan kopinya. Banyak petani yang menggantungkan hidupnya dari situ. Tapi malah sekarang lahan mereka dijadikan tambang. Mereka kehilangan mata pencaharian tapi pejabat-pejabat kebagian hasil proyek," ujar Zulkifli dalam Seminar Nasional dan Launching Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara, Rabu (09/08/2017).Â
Zulkifli menjelaskan  implementasi pancasila adalah saat negara hadir memihak rakyat dan membuat rakyat benar-benar merasakan persatuan Indonesia. Misalnya, beberapa bulan yang lalu gempar protes petani daerah Kendeng yang menolak pembangunan pabrik semen di atas lahan mereka. Petani tersebut berbondong-bondong berdemo demi membela mata pencaharian mereka. "Itulah persatuan, saat senasib dan sepenanggungan. Tinggal bagaimana negara memihak mereka," lanjutnya.
Zulkifli berpesan agar generasi muda tidak usah terlalu takut pancasila akan disingkirkan. "Khawatir boleh, tapi jangan terlalu takut. Seperti yang saya sebut banyak yang merasa pancasila melemah. Yang merasa pancasila melemah itu lah yang setuju bahwa pancasila adalah rumah semua anak bangsa," lanjutnya. Oleh karena itu, selain keberpihakan pemerintah, masyarakat yang merasa bahwa pancasila adalah ideologi final bangsa Indonesia harus bersatu utk menguatkan pancasila. Â (MG - 07)