Sleman, krjogja.com, Perubahan ekonomi dan lanskap global yang begitu cepat, membuat Presiden Jokowi mewanti-wanti para mahasiswa dan civitas akademika UGM.Â
Dalam pembukaan kongres pancasila IX yang digelar di Lapangan Balairung UGM, Sabtu (22/07/2017), Presiden Jokowi mengingatkan agar semua civitas mempersiapkan diri agar dapat berperan memajukan bangsa, bukannya terjerumus dalam aksi radikalisme.
"Saya ingin seluruh rektor dan guru besar menyadari ini. Kita harus siapkan, tanamkan, karakter pancasila ini sehingga tidak akan tergerus oleh ini (kemajuan teknologi). Pengaruh komunikasi didalam gawai, didalam smartphone. Oleh sebab itu, membekali anak anak kita dgn pancasila itu sangat penting untuk memperkuat karakter bangsa. Penting sekali," ungkap Jokowi.
Presiden Jokowi mengibaratkan perkembangan teknologi dan kemajuan dunia layaknya dua sisi mata uang. Di satu sisi, kemajuan tersebut bisa menghadirkan internet dengan segala kemudahannya hingga kecerdasan buatan yang bisa membantu manusia.
"Lihat Elon musk yang sudah bicara tesla, hyperloop, dan space X. Cari hiburan juga nonton filmnya di handphone, pakai netflix. Artificial inteliigent juga. Sangat memudahkan kita. Kita bisa bertanya pada smartphone dimana restoran padang terdekat, maka kita dapat itu makanan padang dengan mudahnya," ungkap Jokowi.
Namun di sisi yang lain, kemudahan teknologi juga menimbulkan tantangan tersendiri. Dengan internet, beberapa oknum bisa dengan mudah menyebarkan konten radikalisme.
"Bahkan saya yakin 5-10 tahun lagi nggak ada yang baca koran. Bacanya online. Lingkungannya nanti disitu (serba digital). Dan kamu (mahasiswa) nanti yang mendrive pasar. Sehingga nilai nilai pancasila jadi begitu pentingnya," pungkas Presiden Jokowi. (Ilham)
