SLEMAN, krjogja.com, Presiden Jokowi punya pengalaman unik tersendiri ketika berjumpa kepala negara lain dari penjuru dunia. Pengalaman itu terjadi dalam pertanyaan yang selalu ia dapati setiap bercakap cakap dengan mereka.
"Dan mereka selalu tanya balik kepada saya. Bagaimana mengelolanya (keberagaman Indonesia) semuanya itu? Manajemennya seperti apa? Jawabannya sederhana dari saya. Karena indonesia memiliki pancasila," ungkapnya dalam Pembukaan Kongres Pancasila IX di Lapangan Balairung UGM, Sabtu (22/07/2017) pagi.
Menurut Presiden Joko Widodo, Indonesia selayaknya merasa beruntung dan bersyukur memiliki Pancasila sebagai ideologi bangsa. Termasuk, keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
"Dan itu juga pertanyaan mereka (para kepala negara). Kalau presiden pergi ke daerah, hapalkah bahasa lokal? Saya jawab tidak perlu. Kita punya bahasa indonesia dan dipersatukan didalamnya," tegas Jokowi.
Dengan pancasila dan keberadaan bahasa indonesia, 17.000 pulau dan 714 suku dapat disatukan dalam bingkai kebhinekaan. Hal inilah yang kemudian dikisahkan kepada para pemimpin dunia, dan diharapkan dapat menjadi keteladanan bagi perwujudan perdamaian dunia.
"Pancasila (milik) indonesia, kita harapkan menjadi rujukan masyarakat internasional. Untuk mewujudkan kehidupan yg damai ditengah kemajemukan dunia," pungkas Jokowi disambut riuh tepuk tangan peserta kongres. (mg-21)
